Bahasa Bersayap SBY Ingin Gabung Pemerintahan Jokowi

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, pidato SBY merupakan politik dua kaki. Masih berharap ingin bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: DPP Partai Demokrat)

Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai pidato Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah sinyal main politik dua kaki. Sesungguhnya mantan Presiden RI ke-6 itu masih berharap bisa bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Posisi politik Partai Demokrat tetap berada di luar pemerintah. Namun, ingin membantu bagaimana pemerintahan Jokowi berjalan sukses.

"Menurut kacamata saya, Demokrat masih sangat berharap bisa bergabung dengan pemerintahan Jokowi. Politik itu kan banyak bahasa bersayap dan makna dibalik diksi dan frasa yang beliau sampaikan," katanya kepada Tagar, Kamis 12 Desember 2019.

Pangi mengamati, sinyal itu terlihat pada pidato refleksi akhir tahun Partai Demokrat yang diselenggarakan di JCC, Jakarta, pada Rabu malam, 11 Desember 2019.

Baca juga: PDIP: Pandangan Politik SBY Seperti Realitas Pemilu

"Poin penting soal regenerasi di internal Partai Demokrat, ini tidak cukup pidato. Namun, dalam bentuk sikap kongkret. Kemudian (ada) poin menjelaskan posisi politik Demokrat tetap berada di luar pemerintah. Namun, ingin membantu bagaimana pemerintahan Jokowi berjalan sukses," ujarnya.

Meski Partai Demokrat bermain politik dua kaki, dikatakan Pangi, akan berada pada posisi yang netral. Lantaran, tidak tegas menjelaskan alur politik mereka seperti yang telah disuarakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menjadi oposisi pemerintahan.

"Tidak secara tegas menjelaskan posisinya seperti setegas garis PKS berada di luar pemerintahan, mengkoreksi, dan mengontrol jalannya pemerintahan. Sehingga ada check and balances. Sehingga, pemerintahan bisa dikontrol dan diawasi," kata dia.

Baca juga: Ngabalin Anggap Rocky Gerung Amoral

"Sementara Partai Demokrat posisinya secara politik menjadi partai di tengah, ideologinya juga di tengah. Kalau kita lihat nasionalis-religius, tidak di kiri dan tidak di kanan, di tengah-tengah," tambahnya.

Sebelumnya, SBY mengatakan bahwa Partai Demokrat tetap berkomitmen mendukung kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Meskipun saat ini Partai Demokrat berada di luar pemerintahan pusat, komitmen kami tidak berubah. Kami ingin pemerintah (Jokowi) sukses dalam melaksanakan tugasnya," kata SBY. []

Berita terkait
SBY Ungkap Ide Demokrat Ibu Kota di Jawa Barat
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bernostalgia melahirkan ide memindahkan ibu kota ke Jawa Barat.
Sindiran SBY Agar Elite Politik Tidak Lupa Etika
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyindir pimpinan parpol di Indonesia agar tidak terburu-buru memikirkan Pilpres 2024.
AHY 'Golden Boy' Partai Demokrat
Ferdinand Hutahaean menyatakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan kandidat terkuat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.