Bahas Napak Tilas Ferdinand Magellan di Yogyakarta

Rakernas KSBN digelar di Yogyakarta, salah satu agendanya membahas rencana event napak tilas Ferdinand Magellan di Halmahera.
BRAy Paku Alam X dari Puro Pakualaman (tiga dari kiri) dan peserta lain saat jumpa pers acara Rakernas KSBN di Yogyakarta, Senin 9 Maret 2020. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Yogyakarta - Fernando de Magelhaens atau dikenal dengan Ferdinand Magellan, penjelajah yang memulai perjalanan dari Eropa menuju ke barat wilayah Asia pada tahun 1519. Pelaut asal Portugis menjadi orang pertama yang berlayar di Indonesia. Itu 500 tahun yang lalu.

Kiprah Ferdinand Magellan ini menjadi bahasan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) dalam pertemuan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II di Gedung PPSDM Kemendagri, Jalan Argolubang, Baciro, Kota Yogyakarta. Rakernas digelar dua hari, Senin dan Selasa, 10-11 Maret 2020.

Ketua Umum KSBN Hendarji Soepandji mengatakan, dunia bisa berubah tetapi jati diri bangsa melalui budaya sebaiknya jangan berubah. Sebagai anak bangsa harus berjuang agar jati diri jangan sampai hilang. Budaya lokal harus dipertahankan dalam keadaan apa pun.

Untuk itu, KSBN berupaya mengangkat kembali cerita masa lalu yang memiliki nilai budaya dan semangat membangun bangsa. Salah satunya di Trowulan yang akan dihelat sendratari di sungai Brantas dengan mengangkat cerita lahirnya kota. Di mana kota-kota dari belahan dunia selalu muncul di tepi sungai.

Selain itu, Rakernas KSBN juga akan membahas rencana napak tilas Ferdinand Magellan. Dia merupaka pelaut asal Portugis yang pertama kali berlayar ke Asia melewati Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Mengapa napak tilas Ferdinand Magellan?

Ratusan pelaut asal Spanyol dan Portugis diagendakan ikut dalam napak tilas ini.

Bupati Halmahera Selatan Bahrain Kasuba yang hadir dalam acara itu mengungkapkan, salah satu alasannya adalah untuk memdongkrak pariwisata di Indonesia bagian timur. Napak tilas 500 tahun perjalanan Magellan itu rencananya akan dikemas melalui Festival Bahari Pesona Negeri Saruma di Halmahera Selatan pada Mei 2021.

Menurut dia di Halhamahera ini menjadi tujuan utama dari Magellan dalam mencari rempah-rempah. "Ratusan pelaut asal Spanyol dan Portugis diagendakan ikut dalam napak tilas ini. Event ini berskala internasional," katanya.

Dia sepakat bahwa melalui komunitas budaya ini, tidak boleh lupa dengan jati diri bangsa. "Kami mengangkat napak tilas Magellan dalam perjalanannya menuju tempat kami di Halmahera Selatan untuk mencari rempah-rempah. Kami sudah siapkan semua untuk menyambut peserta," katanya.

Sekilas singkat Fernando de Magelhaens atau dikenal dengan Ferdinand Magellan adalalah penjelajah yang memulai perjalanan dari Eropa menuju ke barat wilayah Asia pada tahun 1519. Ia berlayar setelah disponsori oleh penguasa muda Spanyol, Pangeran Charles I dengan diberikan sejumlah kapal tua.

Tujuan adalah kepulauan rempah di Maluku. Tetapi Magellan tewas dalam pertikaian di Filipina di tahun 1521. Penjelajahan laut misi Magellan kemudian dilanjutkan dengan melewati Maluku, satu di antara awaknya adalah Pigafetta yang kemudian menuliskan kisah-kisah Magellan dalam menaklukkan samudera selama perjalanan. []

Baca Juga:

Berita terkait
Budayawan Tolak Larangan Ondel-ondel untuk Mengamen
Budayawan tidak sepakat dengan rencana DPRD DKI Jakarta untuk merevisi Perda melarang ondel-ondel dipakai atribut mengamen di jalanan.
Menyeimbangkan Pendidikan dan Kebudayaan di Sekolah
Ragam budaya Indonesia harus dikenal oleh anak, di sekolah ragam budaya Indonesia harus diangkat agar diketahui anak-anak
10 Acara Keren di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta digelar 2-8 Februari 2020 yang dipusatkan di Kampung Pecinan Ketandan Ada 10 acara keren tersaji di event ini.
0
Anak Idap Lumpuh Otak, Sang Ibu Perjuangkan Ganja Medis Legal di CFD
Seorang Ibu Viral setelah melakukan aksinya dalam berjuang melegalkan Ganja Medis di Indonesia demi anaknya yang mengidap lumpuh otak.