Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengingatkan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei supaya berhati-hati dalam melontarkan pernyataan, seperti dilansir AFP, Sabtu 18 Januari 2020.
Sebelumnya, Khamenei dalam pidatonya menyebut AS sebagai negara yang kejam dan menganggap Inggris, Prancis dan Jerman sebagai antek negeri Paman Sam.
Ekonomi mereka hancur dan rakyat mereka menderita. Dia harus sangat berhati-hati dengan kata-katanya!
Peringatan itu dilontarkan Trump melalui akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump pada Jumat, 17 Januari 2020.
Trump mengecam ucapan Khamenei. "Yang disebut 'pemimpin tertinggi' Iran, namun tak terlalu 'tinggi', mengatakan hal buruk tentang AS dan Eropa," cuit Trump.
Presiden yang sempat tampil dalam film Home Alone 2 itu juga mengejek kondisi ekonomi negeri Iran hancur lebur. Sehingga mengakibatkan banyak rakyatnya menderita dan tidak percaya terhadap pemerintah.
"Ekonomi mereka hancur dan rakyat mereka menderita. Dia harus sangat berhati-hati dengan kata-katanya!" ucapnya.
Khamenei dalam khotbah salat Jumat, 17 Januari 2020 kemarin memberikan pujian atas keputusan angkatan bersenjata yang menyerang dua markas pasukan AS di Irak dengan roket hingga melukai 11 prajurit. Namun, serangan tersebut tidak menjatuhkan korban tewas.
Kendati demikian, serangan itu merupakan tindakan aksi balas dendam atas ulah AS yang dinilai pengecut telah menewaskan perwira tinggi militer Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, melalui serangan udara. Soleimani merupakan pemimpin pasukan Garda Revolusi Al Quds.
Atas serangan AS itu, Khamenei beserta rakyat Iran marah besar dan berjanji akan melakukan balasan.
Sayangnya, berbarengan dengan serangan terhadap pangkalan militer AS di Irak, serangan Iran juga menimbulkan petaka karena pasukan Iran malah salah sasaran mengira pesawat penumpang maskapai Ukraine International Airlines sebagai jet tempur, yang menewaskan 176 orang penumpang dan kru pesawat. []