Aturan Jika Wisata Gunung Bromo Kembali Dibuka

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sudah menyiapkan SOP untuk wisatawan jika wisata Gunung Bromo kembali dibukan saat pandemi Covid-19.
Wisatawan sedang menikmati keindahan Gunung Bromo. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI sudah memberikan angin segar kepada 29 taman nasional dan taman wisata alam di Indonesia untuk beroperasi kembali menerima kunjungan wisatawan pada masa new normal Covid-19. Salah satu diantaranya yaitu Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Nomor SE.9/KSDAE/PJLHK/KSA.3/6/2020. Pembukaannya akan dilakukan secara bertahap hingga pertengahan Juli 2020 dengan tetap menyesuaikan situasi dan kondisi pandemi virus corona di masing-masing daerah.

Kita sudah melakukan upaya-upaya untuk bersiap-siap dengan menyusun SOP tadi jika sewaktu-waktu akan buka.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Hubungan Masyarakat TNBTS Sarif Hidayat mengungkapkan untuk kawasan wisata Bromo Tengger Semeru masih belum bisa menentukan kapan akan bisa beroperasi kembali. Akan tetapi, pihaknya sudah bersiap dengan menyusun standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan untuk tempat wisata maupun wisatawannya.

SOP tersebut dikatakannya pun tidak jauh berbeda dengan Keputusan Kementrian Kesehatan (KMK) RI Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

"Kita sudah melakukan upaya-upaya untuk bersiap-siap dengan menyusun SOP tadi jika sewaktu-waktu (kawasan Bromo Tengger Semeru) akan buka. Tentunya, untuk kunjungan wisatawan nanti akan berbeda," kata dia dalam keterangannya kepada Tagar, Jumat, 26 Juni 2020.

Dijelaskan Sarif bahwa berbedanya tersebut yaitu akan ada pembatasan kapasitas kunjungan wisatawan sebanyak 10 hingga 20 persen dalam setiap hari. Dengan catatan juga menyesuaikan daya dukung dan daya tampung kawasan wisata Bromo Tengger Semeru.

"Untuk detailnya (pembatasan kunjungan wisatawan) berapa saya kurang paham. Tapi, sesuai edaran dan arahan dari Jakarta. Kita dibatasi 10 hingga 20 persen itu tadi," kata dia.

Dalam teknisnya, dia menyampaikan untuk pembatasan kunjungan wisatawan akan dilakukan dengan cara tiket hanya dijual secara online. Sehingga, kunjungan akan ditutup jikalau seandainya tiket sudah terjual semua.

"Jadi, tiket hanya dijual melalui online saja. Tidak di tempat. Sehingga, kalau sudah sold out (terjual habis). Kunjungan (ke kawasan Bromo Tengger Semeru) akan kita tutup," tuturnya.

Dicontohkan Sarif misalnya ada 10 orang sudah memborong tiketnya. Dengan begitu, dia menyebutkan hanya mereka saja yang diperbolehkan masuk dan berwisata.

"Sedangkan yang lain, kalau mau berwisata harus menunggu kuota penjualan tiket selanjutnya," kata dia.

Meski begitu, dia menambahkan untuk saat ini pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan daerah-daerah penyangga kawasan Bromo Tengger Semeru. Diantaranya yaitu Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang.

Hal tersebut dikatakannya untuk menyamakan persepsi dan meminta rekomendasi kepada Gugus Tugas Covid-19 daerah terkait untuk menentukan kapan bisa beroperasi kembali. Pasalnya, situasi dan kondisi pandemi virus corona di daerah dikatakannya berbeda-beda.

Sebagaimana diketahui, data Satgas Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebutkan Kabupaten Malang zona oranye dan Kabupaten Pasuruan zona merah. Kemudian, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang sama-sama zona kuning.

"Makanya, ini masih pelru rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19 terkait. Zonanya seperti apa, apakah sudah aman atau bagaimana. Kemudian, apa rekomendasinya," ucapnya.

"Tapi, kalau kami sendiri sudah siap dengan sudah menyiapkan SOP. Hanya saja itu kan masih perlu penyesuaian dan masukan dari Gugus Tugas Covid-19 daerah-daerah terkait," tuturnya. [] 

Berita terkait
Yadnya Kasada di Gunung Bromo Tanpa Wisatawan
Upacara Yadnya Kasada yang digelar Suku Tengger Bromo merupakan persembahan sesajen kepada Sang Hyang Widhi yang akan digelar 6-7 Juli 2020.
Wisata Gunung Ijen dan Bromo Akan Dibuka Kembali
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan wisata kawasan Gunung Ijen dan Bromo bisa dibuka setelah empat daerah sudah masuk zona kuning.
Khofifah: Malang Raya Masih Belum Layak New Normal
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan masa transisi New Normal di Malang Raya kembali diperpanjang hingga satu pekan ke depan.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.