Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespons maraknya aksi balap lari liar di sejumlah daerah di Tanah Air, termasuk di Kota Semarang belum lama ini. Daripada menjadi sarana penyebaran Covid-19, Ganjar siap menyediakan tempat dan membuat perlombaan resmi lari untuk atlet jalanan.
“Kalau memang mereka itu bener-bener seperti itu, udah deh tak ajak aja yuk, tak buatkan tempat ya, terus kemudian mlayuo (larilah),” kata Ganjar usai menemui perwakilan Komnas HAM di kantornya, Selasa, 15 September 2020.
Kalau mereka setuju ketemu saya. Tak buatin lomba, lomba lari malah jelas. Tak kei lapangan mlayuo sing banter le (saya kasih lapangan lari lah yang kencang nak).
Ganjar menyatakan bila para pelari jalanan itu setuju maka pihaknya akan memfasilitasi. Sehingga kegiatannya akan lebih jelas dan bermanfaat.
“Kalau mereka setuju ketemu saya. Tak buatin lomba, lomba lari malah jelas. Tak kei lapangan mlayuo sing banter le (saya kasih lapangan lari lah yang kencang nak),” ujar dia.
Ganjar pun menyatakan kesiapannya untuk meminjamkan fasilitas olahraga milik Pemkot Semarang, yakni Stadion Tri Lomba Juang di Mugas.
“Nanti tak kasih tempat, kami tak pinjam stadionnya Pak Hendi (Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi) itu. Untuk kemudian kami lombakan, malah sehat. Tapi jangan ditonton,” katanya.
Baca juga:
- Borobudur Marathon 2020 di Magelang Digelar November
- Ganjar Belum Izinkan Penambahan Kunjungan Borobudur
- Keharuan UMKM Magelang, Dagangannya Diborong Ganjar
Hanya saja, agar benar-benar mendapat manfaat kesehatan, lomba tersebut tidak boleh ditonton. "Tapi jangan ditonton," ujar dia. Pertimbangannya saat ini masih pandemi dan wilayah Kota Semarang masih zona merah Covid-19.
Bagi gubernur milenial ini, kegiatan balap lari itu bagus. Namun, semangatnya harus diubah. Dari yang semula sebagai aktivitas yang menimbulkan keramaian bahkan kericuhan, menjadi spirit olahraga.
“Yang penting spirit-nya sekarang jangan spirit sekadar keramaian, kericuhan, wah-wahan, tidak. Tapi arahkan untuk olahraga,” ucapnya. []