Kota Bandung - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Jawa Barat menambah satu lagi tipe tempat rawan penyebaran Covid-19 yang harus diwaspadai, yaitu asrama. Sebelumnya tempat rawan yang jadi bidikan hanya pasar, tempat wisata dan stasiun kereta api (KA) serta terminal bus.
Gubernur Jawa Barat yang juga Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan bahwa dalam dua minggu mendatang GTPP akan fokus juga melakuan pengetesan di asrama-asrama pendidikan. "Tempat rawan saya tambahi satu tipe dari yang sebelumnya yaitu pasar, tempat wisata, stasiun/terminal kini ditambah tempat berasrama yang akan menjadi pusat perhatian kita dalam pengetesan dalam dua minggu kedepan," ucap Gubernur, kepada wartawan di Mapolda Jabar, 7 Juli 2020.
Menurut Gubernur, langkah ini dilakukan terkait dengan angka reproduksi efektif (Rt) yang masih dinamis, dimana dalam dua minggu ini dilaporkan Rt Jawa Barat menyentuh angka median 0,91 bahkan dalam rentang waktu dua minggu tersebut juga pernah menyentuh angka 1. "Segala langkah di kabupateb/kota harus dilakukan ekstra hati-hati, termasuk pembukaan sekolah umum. KBM di sekolah hanya diizinkan di daerah dengan zona hijau yaitu baru Kota Sukabumi, sementara zona biru ke bawah masih belum diperkenankan KBM di sekolah," katanya.
Gubernur menambahkan bahwa sesuai kalender pendidikan bahwa kurikulum sekolah sudah harus dimulai pada 13 Juli 2020 mendatang, tetapi pertemuan fisik untuk sementara belum dibolehkan terkecuali wilayah tersebut sudah masuk zona hijau yang sudah diizinkan atas koordinasi gugus tugas provinsi dan pusat.
"Sekolah swasta yang tidak dalam kendali langsung pemerintah tidak boleh ada kegiatan belajar fisik. Saat ini yang baru diizinkan melakukan pertemuan fisik yaitu sekolah di Kota Sukabumi yang sudah zona hijau. Rencananya besok Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, akan meninjau langsung proses AKB di SMUN 4 kota Sukabumi," ujarnya (Parno/jabarprov.go.id). []