Sleman - Henry Jovinski, 25 tahun, ASN KPU Yahukimo, Papua ditikam oleh orang tak dikenal (OTK) hingga meninggal pada Selasa, 11 Agustus 2020. Jenazah Henry akan dikebumikan di tanah kelahirannya di Desa Sidokarto, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIYl).
Sugeng Kusharyanto, 54 tahun, yang merupakan ayah Henry berserta keluarga terpaksa harus menerima kabar duka tersebut. Namun Sugeng minta pihak berwajib segera menangkap pelaku yang telah mengilangkan nyawa anaknya dan memberikan hukuman setimpal.
"Saya meminta aparat kepolisian segera menangkap pelaku yang telah menikam anak saya hingga meninggal," kata Sugeng kepada wartawan di rumah duka, Rabu, 12 Agustus 2020.
Sugeng melihat ada keganjalan di balik peristiwa tersebut. Pihak Keluarga menaruh banyak pertanyaan kenapa pelaku tega menghabisi nyawa Henry yang kedudukannya hanya seorang staf IT.
Saya meminta aparat kepolisian segera menangkap pelaku yang telah menikam anak saya hingga meninggal.
Sejak 2019, Henry menjadi ASN di KPU Yahukimo. Selama ini Henry bertugas di KPUD Provinsi Papua. Pada Sabtu, 8 Agustus 2020 Henry mengabarkan kepada keluarga bertugas ke Yahukimo karena akan ada Pilkada.
"Dia tidak memiliki peran penentu untuk pemenang pilkada atau penentu caleg di sana. Makanya keluarga bertanya-tanya kenapa Henry diserang orang," ucapnya.
Dari kronologis yang diperoleh Sugeng, dia hanya tahu anaknya saat itu sedang membonceng rekannya tiba-tiba terjadi penyerangan oleh orang tidak dikenal. Rekan Henry yang di depan selamat dan bisa ke kantor. Saat kembali, Henry sudah dalam kondisi tertidur.
"Saya tanya sekretaris (KPU) Yakuhimo untuk cerita tapi mereka tidak berani menjelaskan. Kami ingin tahu bagaimana Henry dianiaya," ungkapnya.
Selama ini, Henry tidak pernah bercerita ada masalah dengan orang lain. Keluarga memperkirakan, Henry tidak tahu bahwa dirinya akan diserang. "Saya rasa Henry tidak tahu akan ada kejadian ini dia tidak siap. Apakah dianiaya dari belakang, dari samping," katanya. []