Jakarta - Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI), Laksono W Widodo mengatakan, naiknya indeks di pasar luar negeri, dan harga saham-saham big caps yang saat ini cenderung murah, membuat masuknya aliran dana investor asing ke pasar modal Indonesia.
Pada perdagangan sesi I hari ini saja investor asing mencatatkan aksi beli sebesar Rp87,09 miliar dan secara year to date tercatat aksi beli sebesar Rp 15,84 triliun.
"Banyak yang melihat bahwa big caps di Indonesia sudah dinilai under valued atau relatif murah," ujar Laksono dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 Juli 2021.
Aksi beli investor asing juga ada unsur mau dilepasnya PPKM dalam waktu dekat.
Selain itu, Laksono juga menyebut bahwa indeks saham LQ45 dan IDX30 saat ini tertinggal cukup jauh dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Berdasarkan data RTI, IHSG secara year to date mengalami kenaikan 1,92 persen, sementara itu LQ45 dan IDX30 mengalami penurunan 11,82 persen dan 12,27 persen.
"LQ45 dan IDX30 juga ketinggalan cukup jauh dari IHSG sehingga membuat big cap companies semakin menarik dari sisi valuasi," kata dia.
Tidak hanya karena faktor di atas, dia juga juga menyebut rencana pemerintah yang akan melonggarkan PPKM Darurat menjadi sentimen positif di pasar modal Indonesia, khususnya terhadap investor asing.
"Aksi beli investor asing juga ada unsur mau dilepasnya PPKM dalam waktu dekat," ujarnya.
Kendati demikian, belum dapat memastikan aliran dana dari investor masuk ke sektor saham atau ke sektor lainnya seperti Surat Berharga Negara (SBN), walaupun diprediksi keduanya mengalami inflow yang baik dari dana asing. []
Baca Juga: Jokowi Apresiasi Kinerja Bursa Efek Indonesia