Asal-usul Ikan Tongkol yang Meracuni Warga Pemalang

Dinas Sosial Pemalang mengungkap dari mana ikan tongkol yang diduga meracuni warga Pemalang. Simak penjelasannya.
Warga yang mengalami gejala keracunan ikan tongkol BPNT masih dirawat di Puskesmas Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Selasa, 21 Juli 2020. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Pemalang - Ikan tongkol dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diduga menjadi penyebab ratusan warga di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, keracunan. ‎Dinas Sosial setempat mengungkap asal-usul ikan tongkol yang disantap warga tersebut.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pemalang Slamet Masduki mengatakan penyaluran BPNT dilakukan oleh agen atau e-warong yang ditunjuk oleh bank mitra program BPNT. 

"Kami dari Dinas Sosial hanya monitoring dan evaluasi. Yang mencari dan menyeleksi agen itu dari penyalur atau bank," kata Slamet saat dihubungi, Selasa, 21 Juli 2020.

Yang mencari dan menyeleksi agen itu dari penyalur atau bank.

‎Menyusul terjadinya dugaan keracunan ikan tongkol dari program BPNT di Kecamatan Randudongkal, Slamet mengaku sudah menerjunkan tim dan memanggil bank mitra. Dia memastikan ada sanksi bagi agen yang menyediakan ikan tongkol.

"Agennya sudah saya tegur. Sudah saya laporkan kepada penyalur agar agen itu diberi sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Nanti bank yang menentukan apakah agen tersebut akan diganti atau dikasih sanksi apa gitu, terserah bank‎," ujar Slamet.

‎Berdasarkan keterangan pihak agen, Slamet menyebut ikan tongkol yang disediakan agen dipasok dari seorang suplier lokal di Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Suplier tersebut memasok ikan tongkol BNPT yang disalurkan ke desa-desa di Kecamatan Randudongkal sejak Sabtu, 18 Juli 2020.

‎‎"Saya konfirmasi ke agen katanya agen sudah mencoba memakan tapi tidak apa-apa. Kemudian yang penyaluran Sabtu dan Minggu tidak apa-apa, tapi yang Senin ada masalah‎. Makanya saya heran kok beda-beda," ujarnya.

Baca juga: 

‎Slamet menjelaskan, bantuan program BPNT di Kabupaten Pemalang disalurkan kepada 119.000 keluarga penerima manfaat (KPM) di 14 kecamatan. Bantuan tersebut awalnya hanya berupa beras dan sejumlah bahan pokok lainnya. Kemudian mulai Juni 2020 ditambah dengan makanan yang mengandung karbohidrat dan vitamin.

"Penyaluran per kecamatan beda-beda, bervariasi, sesuai KPM. KPM butuh apa dicukupi. Ini ikan tongkol katanya permintaan KPM. KPM minta tongkol karena bosen dengan ikan bandeng. sebelumnya kan bandeng," tutur Slamet.

‎Adapun jumlah warga yang keracunan, Slamet mengaku belum memperoleh data pasti karena per kecamatan ada ribuan warga yang menerima BPNT. Data sementara yang didapat Dinas Sosial di lapangan, jumlah warga yang mengalami gejala keracunan 52 orang.

Dari jumlah itu, sembilan orang dirawat di Puskesmas Randudongkal, enam orang dirawat di RS Muhammadiyah Mardhatillah dan 37 lainnya yang sempat dirawat sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

"Kondisi yang dirawat sudah membaik semua. Untuk biaya pengobatannya seluruhnya ditanggung pemda," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, ‎ratusan warga di Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah diduga mengalami keracunan ikan tongkol Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Puluhan di antaranya harus dirawat inap di rumah sakit dan puskesmas.

Warga yang diduga keracunan berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Randudongkal, di antaranya Desa Semaya, Kejene, Kalitorong dan Kreyo. Mereka mulai mengalami gejala keracunan seperti pusing, mual dan muntah pada Senin malam 20 Juli 2020. []

Berita terkait
Ini Penyebab Keracunan Timus Tewaskan 2 Warga Tegal
Keracunan timus ubi goreng yang menewaskan 2 warga Tegal, Jawa Tengah diduga dari tepung yang kedaluwarsa.
Diduga Keracunan Timus Ubi, 2 Warga Tegal Tewas
11 warga Tegal, Jawa Tengah diduga keracunan usai makan timus ubi goreng. 2 di antaranya meninggal.
Ratusan Warga Pemalang Keracunan Ikan Tongkol BPNT
Ratusan warga Pemalang keracunan makanan, diduga ikan tongkol dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).