AS Menuju Arah yang Benar dalam Memerangi Pandemi Covid-19

Presiden Joe Biden dengan gigih mempertahankan mandat vaksinasi yang ia berlakukan terhadap warga AS
Presiden AS, Joe Biden, menerima dosis penguat (booster) dari vaksin Covid-19 di Gedung Putih pada 27 September 2021 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Kevin Lamarque)

Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Kamis, 15 Oktober 2021, mengatakan bahwa negaranya kini menuju “arah yang benar” dalam mengendalikan pandemi virus corona. Dalam kesempatan yang sama, Biden dengan gigih mempertahankan mandat vaksinasi yang ia berlakukan terhadap warga AS.

“Sekitar 66 juta orang Amerika masih belum divaksinasi hingga hari ini. Jumlah tersebut turun dari sekitar 100 juta pada bulan Juli 2021 lalu,” kata Biden di Gedung Putih.

“Kita menuju arah yang benar,” kata Biden, “tetapi kita tidak bisa menyerah sekarang. Ayo vaksin karena dengan itu kita dapat mengalahkan pandemi ini.”

Di seluruh Amerika, jumlah kasus, rawat inap dan kematian telah menurun. Pekan lalu, jumlah rata-rata kasus harian berkisar 86.000, turun 15.000 dari minggu sebelumnya.

nakes siapkan vaksin di NYSeorang petugas kesehatan mempersiapkan vaksinasi Covid-19 Pfizer di Museum Sejarah Alam Amerika di New York, AS, 22 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Universitas Johns Hopkins mengatakan jumlah orang Amerika yang meninggal telah turun sebanyak 200 orang per harinya dibandingkan dengan kondisi sebelumnya dalam lonjakan Covid-19 terbaru. Namun, angka kematian masih berada di kisaran 1.500 orang setiap harinya.

Banyak tokoh dari Partai Republik yang menentang mandat vaksin yang diberlakukan oleh presiden Biden, yang berasal dari Partai Demokrat. Diantara para penentang tersebut adalah dua politisi yang mungkin akan menjadi saingan Biden dalam pemilihan presiden 2024 mendatang. Mereka adalah Gubernur Texas Greg Abbott dan Gubernur Florida Ron DeSantis.

Menurut mereka, mandat vaksinasi adalah pelanggaran kebebasan orang untuk membuat keputusan terkait perawatan kesehatan untuk diri sendiri.

Tetapi Biden bersikukuh akan keputusannya karena menurutnya “semakin banyak data menunjukkan bahwa mandat vaksin ini berhasil.”

“Mari kita perjelas,” kata Biden, “mandat vaksin seharusnya tidak menjadi masalah lain yang memecah belah kita.”

Biden telah memerintahkan semua bisnis Amerika dengan 100 karyawan atau lebih untuk mewajibkan pekerja mereka divaksinasi. Jika tidak mereka harus rutin mekakukan tes Covid-19, meskipun mandat tersebut tinggal menyisakan waktu beberapa minggu lagi untuk diberlakukan.

perawat sunttikan vaksi covid di amerikaSeorang perawat bersiap menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada seorang pria dalam sebuah acara vaksinasi massal di Ypsilanti, Michigan, AS, 7 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com - Emily Elconin/Reuters)

Selain itu, Biden telah memerintahkan angkatan bersenjata Amerika untuk divaksinasi, bersama 2,5 juta orang pegawai sipil federal.

Namun, perintah tersebut mendapatkan pelawanan dari beberapa anggota dinas militer yang telah mengajukan gugatan dalam upaya memblokir mandat tersebut untuk diberlakukan bagi pegawai federal (lt/ka)/voaindonesia.com/VOA. []

Amerika Kembalikan Kehidupan Seperti Sebelum Pandemi Corona

Biden Berharap Hari Kemerdekaan 4 Juli Amerika Bebas Corona

Amerika Capai Titik Balik Lawan Pandemi Virus Corona

Amerika Jadi Pandemi Orang yang Tidak Divaksinasi Covid-19

Berita terkait
Pandemi Covid-19 Turunkan Harapan Hidup Orang Amerika
Angka harapan hidup di AS turun 1,5 tahun pada tahun 2020. Ini merupakan penurunan terbesar dalam satu tahun sejak Perang Dunia II
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Kamis 23 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Kamis, 23 Juni 2022, untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.028.000. Simak ulasannya berikut ini.