Jakarta - Qualcomm Inc akhir menerima lisensi dari pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk memasok chipset ponsel kepada Huawei. Lisensi ini diberikan setelah negeri paman sam berganti kepemimpinan presiden dari Donald Trump ke Joe Biden.
Memang selama masa pemerintah Trump, Huawei mendapatkan sanksi administrasi yang melarang perusahaan asal China ini berbisnis dengan perusahaan AS. Hal inilah yang menyebabkan Huawei kehilangan pasokan chipset dari Qualcomm.
Kini AS di bawah kepemimpinan Biden, Qualcomm mendapatkan izin untuk menjual kembali chipset 4G kepada Huawei. Lisensi ini menjadi sebuah pengecualian di tengah perang dagang yang terjadi antara AS dengan China.
"Kami menerima lisensi untuk sejumlah produk, yang mencakup beberapa produk 4G. Namun untuk lisensi lainnya, kami masih menunggu keputusan dari pemerintah AS," kata Qualcomm, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 17 November 2020.
Huawei memang pelanggan terbesar untuk chipset buatan Qualcomm. Perusahaan menggunakan pasokan chip ini untuk ponsel-ponsel buatannya, mulai dari model terendah sampai dengan beberapa model flagship.
Stok chip Huawei yang dibeli sebelum pelarangan bisnis, kemungkinan akan habis pada awal tahun depan, hal ini akan menyebabkan industri ponsel Huawei akan lumpuh.
Memang kini Huawei telah mendapatkan pasokan chipset lagi dari Qualcomm. Namun menurut Analis Bernstein Stacy Rasgon, lisensi yang diterima Qualcomm hanya akan mencakup dampak terbatas bagi Huawei.
"Cakupan pasokan chipset Qualcomm untuk Huawei hanya sebatas 4G, sementara saat ini banyak konsumen yang sudah beralih ke perangkat 5G yang lebih baru," kata Rasgon.
Hingga kini belum ada informasi lebih lanjut apakah pemerintah AS nantinya akan mengeluarkan lisensi untuk memasok chipset 5G atau tidak. Qualcomm sendiri masih menunggu izin dari pemerintah setempat untuk menjual produk diluar 4G kepada Huawei.[]