AS Desak China Agar Tidak Lakukan Tindakan Sepihak Terhadap Taiwan

Menlu Antony Blinken, meminta China untuk mengurangi ketegangan di Pasifik selama pertemuan dengan Menlu China, Wang Yi
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi (Foto: dw.com/id)

Jakarta – Menter Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, meminta China untuk mengurangi ketegangan di Pasifik selama pertemuan dengan Menlu China, Wang Yi. Blinken mengatakan Washington tidak mengubah kebijakan "satu China" terhadap Taiwan.

Menlu Blinken menyarankan China pada Minggu, 31 Oktober 2021, untuk menahan diri agar tidak mengambil tindakan sepihak terhadap Taiwan, ujar pejabat senior Departemen Luar Negeri kepada Kantor Berita Reuters dan AP.

Blinken membuat komentar tersebut kepada Menteri Luar Negeri China Wang Yi selama pertemuan berdurasi satu jam di sela-sela KTT G20 di Roma.

1. Apa yang Blinken dan Wang katakan selama pertemuan itu?

Diplomat top AS itu mengatakan kepada Wang bahwa Washington tidak mengubah kebijakan "satu China" terhadap Taiwan.

Blinken mengatakan AS menentang tindakan China "yang bertentangan dengan nilai dan kepentingan kami ... termasuk tindakan yang berkaitan dengan hak asasi manusia, Xinjiang, Tibet, Hong Kong, Laut China Timur dan Selatan, dan Taiwan," menurut juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

jet tempur chinaSebuah jet tempur PLA J-16 China terbang di lokasi yang dirahasiakan. China menerbangkan lebih dari 30 pesawat militer menuju Taiwan pada 2 Oktober 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Blinken juga mengatakan AS dan China dapat bekerja sama dalam isu-isu seperti "DPRK, Burma, Iran, Afganistan, dan krisis iklim."

Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Minggu, 31 Oktober 2021, bahwa Wang mendesak AS untuk memperbaiki "arah yang salah" pada berbagai masalah selama pembicaraan dengan Blinken. Menteri Luar Negeri China itu dilaporkan mengatakan kepada Blinken bahwa dukungan AS untuk pasukan pro-kemerdekaan di Taiwan adalah penyebab ketegangan di Pasifik.

2. China marah dengan pernyataan pertahanan Taiwan oleh Biden

Pertemuan itu terjadi setelah Presiden ASm Joe Bidenm baru-baru ini mengatakan bahwa AS akan datang untuk membela Taiwan jika China menyerang Taiwan. Biden mengatakan komitmen AS terhadap Taiwan "kokoh."

Komentar Biden membuat marah China, dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menuduh AS "melenturkan ototnya" di Selat Taiwan.

ilustrasi bendera china dan taiwanIlustrasi: Bendera China dan Taiwan dengan pesawat-pesawat militer, 9 April 2021. (Foto: voaindonesia.com - Dado Ruvic/Reuters)

Blinken juga baru-baru ini mengatakan Taiwan harus lebih terlibat dengan organisasi internasional seperti PBB, yang lagi-lagi menimbulkan teguran keras dari pemerintah China. China mengatakan dengan tegas menentang Taiwan menjadi anggota PBB.

3. Bagaimana keadaan hubungan AS-Taiwan?

Washington dan Taipei memiliki hubungan yang substansial, tetapi non-diplomatis sejak Presiden Jimmy Carter menandatangani Undang-Undang Hubungan Taiwan pada tahun 1979. Undang-undang tersebut mengharuskan AS menyediakan senjata kepada Taiwan, dengan presiden juga memerintahkan untuk memberi tahu Kongres jika ada ancaman terhadap Taiwan.

China telah melakukan beberapa latihan militer di dekat Taiwan dalam beberapa bulan terakhir, memicu kekhawatiran dari pejabat AS. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa delapan pesawat angkatan udara China memasuki zona identifikasi pertahanan udara pada Minggu, 31 Oktober 2021.

Pensiunan Laksamana Philip Davidson, mantan komandan Komando Indo-Pasifik AS, mengatakan kepada Kongres pada bulan Maret bahwa China dapat menyerang Taiwan dalam enam tahun ke depan. Dia juga memperkirakan bahwa China akan menyalip AS sebagai negara adidaya utama dunia pada tahun 2050 [pkp/ha (AP, Reuters)]/dw.com/id. []

China dan Taiwan Saling Kecam Soal Masa Depan Taiwan

Awal Konflik Antara Taiwan dan China

Konflik Antara China dan Taiwan Terus Berlanjut

Taiwan Sebut Butuh Senjata Jarak Jauh untuk Halangi China

Berita terkait
China Sebut Taiwan Tidak Punya Hak Bergabung ke PBB
China, 27 Oktober 2021, menegaskan bahwa Taiwan tidak memiliki hak untuk bergabung dengan PBB
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja