Jakarta - Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat dan Departemen Pertahanan (DoD) mengumumkan perjanjian kerja sama dengan Pfizer Inc. untuk memproduksi vaksin Covid-19 skala besar. Perusahaan farmasi itu diminta untuk memproduksi 100 juta dosis untuk kebutuhan nasional.
Perjanjian tersebut juga memungkinkan pemerintah AS untuk memperoleh tambahan 500 juta dosis. Pemerintah federal akan memiliki 100 juta dosis vaksin yang awalnya diproduksi sebagai hasil dari perjanjian tersebut.
Baca Juga: Uji Coba Vaksin Corona Tak Akan Picu Sebaran Virus
"Jika produk tersebut telah menerima Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) atau lisensi dari Food and Drug Administration AS, Pfizer akan memberikan dosis vaksin untuk kebutuhan nasional," demikian keterangan resmi pemerintah, seperti diberitakan dari hhs.gov.
Melalui Operation Warp Speed, kami mengumpulkan portofolio vaksin untuk meningkatkan peluang orang Amerika memiliki setidaknya satu vaksin yang aman.
Dalam panduan Food and Drug Administration (FDA) disebutkan bahwa otorisasi akan diberikan setelah perusahaan menyelesaikan uji coba keamanan dan kemanjuran vaksin tersebut dalam uji klinis fase ketiga.
Jika kerja sama dengan Pfizer ditandatangani, vaksin yang aman dan efektif dapat segera dikirim dengan catatan FDA memberikan EUA atau lisensi. Pendekatan ini membantu memenuhi tujuan Operation Warp Speed atau Operasi Berkecepatan Ekstrim pemerintah AS untuk mulai memberikan 300 juta dosis vaksin yang aman dan efektif kepada rakyat Amerika pada akhir tahun.
"Melalui Operation Warp Speed, kami mengumpulkan portofolio vaksin untuk meningkatkan peluang orang Amerika memiliki setidaknya satu vaksin yang aman dan efektif setelah akhir tahun ini," kata Sekretaris HHS (Health and Human Services), Alex Azar.
Simak Pula: Vaksin Covid-19 AS Lebih Mahal dari Cina, Ampuh Mana?
Pfizer bekerja sama dengan BioNTech, sebuah perusahaan bioteknologi Jerman, mengembangkan vaksin Covd-19 tanpa dukungan keuangan pemerintah AS. []
