Arsip Nasional AS Rilis Dokumen Terkait dengan Pembunuhan Presiden John F Kennedy

Diperkirakan, dari 12.879 dokumen yang dirilis itu, tidak ada temuan baru yang mengejutkan maupun perubahan terhadap kesimpulan
Presiden AS, John F. Kennedy, berbicara di hadapan anggota Kongres AS di Washington DC, AS, pada 25 Mei 1961. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Jakarta - Arsip Nasional Amerika Serikat (AS), pada Kamis, 15 Desember 2022, merilis ribuan dokumen terkait pembunuhan Presiden AS ke-35, John F. Kennedy (JFK), pada tahun 1963, tak lama setelah Presiden Joe Biden mengeluarkan perintah eksekutif untuk merilis dokumen-dokumen tersebut, sekaligus tetap merahasiakan ratusan dokumen sensitif lainnya.

Diperkirakan, dari 12.879 dokumen yang dirilis itu, tidak ada temuan baru yang mengejutkan maupun perubahan terhadap kesimpulan yang dicapai oleh komisi yang dipimpin oleh Hakim Ketua Earl Warren bahwa Lee Harvey Oswald, yang merupakan mantan marinir dan aktivis komunis yang pernah tinggal di Uni Soviet, bertindak sendirian dalam pembunuhan tersebut.

Meski demikian, dokumen-dokumen itu akan bermanfaat bagi sejarawan yang fokus meneliti peristiwa yang berkaitan dengan pembunuhan tersebut.

Kennedy tewas ditembak ketika menumpangi mobil iring-iringan di Kota Dallas, Negara Bagian Texas, AS, pada 22 November 1963. Saat itu, ia berusia 46 tahun.

Ribuan buku, artikel, acara televisi dan film telah mengeksplorasi gagasan bahwa pembunuhan Kennedy merupakan buah suatu konspirasi yang rumit. Tak satu pun yang berhasil menelurkan bukti konklusif bahwa Oswald, yang ditembak hingga tewas oleh pemilik klub malam Jack Ruby dua hari setelah pembunuhan Kennedy, bekerja sama dengan orang lain, meskipun karya-karya itu masih dianggap relevan.

presiden jfkPresiden AS ke-35, John F. Kennedy, di ruang kerjanya di Gedung Putih. (Foto: en.wikipedia.org)

Pada 1992, Kongres AS telah memerintahkan agar semua dokumen tersisa yang masih tersegel terkait penyelidikan kematian Kennedy harus diungkap secara terbuka kepada masyarakat melalui Arsip Nasional dalam kurun 25 tahun ke depan, atau pada 26 Oktober 2017, kecuali presiden yang menjabat kala itu memerintahkan penahanan dokumen lebih lanjut.

Pada 2017, Donald Trump, yang saat itu menjabat presiden, merilis sebagian dokumen, namun memutuskan untuk merilis sisanya secara bertahap.

Semua dokumen JFK yang tersisa seharusnya sudah rampung dirilis pada Oktober 2021. Biden menunda rencana perilisan itu dengan alasan pandemi Covid-19 dan mengumumkan tanggal perilisan baru dalam dua tahap: 15 Desember 2021 dan 15 Desember 2022, setelah dilakukan peninjauan intensif selama satu tahun.

Dengan perilisan pada Kamis, 15 Desember 2022, maka 95 persen dokumen CIA terkait pembunuhan JFK akan dirilis sepenuhnya, kata juru bicara CIA dalam sebuah pernyataan, dan tidak ada dokumen yang akan disunting atau ditahan penuh setelah “peninjauan satu tahun yang intensif” dari semua informasi yang belum pernah dirilis. (rd/ka)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Caroline Kennedy Jadi Duta Besar AS untuk Australia
Caroline menjabat sebagai Dubes AS untuk Jepang dari tahun 2013 hingga 2017 di masa kepresidenan Barack Obama