Arab Saudi Bidik Nol Emisi pada Tahun 2060

Negara pengekspor minyak terbesar di dunia tersebut menargetkan untuk mencapai emisi nol bersih dari gas rumah kaca pada tahun 2060
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, tersenyum selama wawancara televisi di Riyadh (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, mengatakan pada Sabtu, 23 Oktober 2021, bahwa negara pengekspor minyak terbesar di dunia tersebut menargetkan untuk mencapai emisi 'nol bersih' dari gas rumah kaca pada tahun 2060, 10 tahun lebih lambat dari Amerika Serikat (AS).

Dia juga mengatakan akan menggandakan pengurangan emisi yang direncanakan untuk dicapai pada 2030.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan menteri energinya mengatakan Arab Saudi akan mengatasi perubahan iklim. Namun ia juga menekankan pentingnya hidrokarbon yang berkelanjutan dan mengatakan akan terus memastikan stabilitas pasar minyak.

Mereka berbicara di Saudi Green Initiative (SGI) menjelang COP26, konferensi iklim PBB di Glasgow pada akhir bulan. Pertemuan COP26 diharapkan dapat menyepakati pengurangan emisi di dunia yang lebih dalam untuk mengatasi pemanasan global.

Amerika Serikat berkomitmen untuk mencapai emisi 'nol bersih', yang berarti bahwa negara ini tidak mengeluarkan lebih banyak gas rumah kaca daripada yang dapat ditangkap atau diserapnya, pada 2050. Namun, China dan India, penghasil emisi terbesar kedua dan ketiga di dunia, belum berkomitmen terkait masalah waktu.

petugas keamanan aramcoSeorang petugas keamanan memakai masker saat memeriksa kendaraan yang memasuki kompleks Saudi Aramco di Jeddah, Arab Saudi, 9 Maret 2020. (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP).

Amin Nasser, Kepala Eksekutif perusahaan minyak raksasa milik negara, Saudi Aramco, mengatakan korporasinya membidik peningkatan kapasitas produksi minyak dan gasnya sambil juga mencapai nol emisi bersih dari operasinya sendiri pada 2050.

Dia menyerukan lebih banyak investasi global untuk memastikan pasokan minyak mentah yang memadai.

Pangeran Mohammed mengatakan dalam sambutannya, kerajaan itu bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060 di bawah program ekonomi karbon sirkular, "sambil mempertahankan peran utamanya dalam memperkuat keamanan dan stabilitas pasar minyak global.”

Dia mengatakan Arab Saudi akan bergabung dengan inisiatif global untuk memangkas emisi metana hingga 30% dari tingkat 2020 pada 2030, yang ditekankan Amerika Serikat dan Uni Eropa (ah)/Reuters/voaindonesia.com. []

AS dan Uni Eropa Teruskan Kesepakatan Global Pangkas Emisi Metana

Kiamat Iklim di Bumi Kian Dekat

Pabrik Mobil Amerika Stop Produksi Mobil Bensin dan Diesel

Perbedaan Utama Mobil Listrik Vs Mobil Bensin

Berita terkait
Pemeliharaan Helikopter Arab Saudi Senilai 500 Juta Dolar AS
AS umumkan kesepakatan mengenai kontrak pemeliharaan heliktopter untuk armada helikopter militer milik Arab Saudi senilai 500 juta dolar AS
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.