Apresiasi TNI, IPW Minta Polri Transparan Soal Polisi LGBT

IPW meminta TNI-Polri menyikapi secara tegas terkait fenomena lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di lingkungan institusi mereka.
Ilustrasi LGBT (Lesbian Gay Biseksual dan Transgender). (Foto: iStockphoto).

Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meminta TNI-Polri menyikapi secara tegas terkait fenomena lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di lingkungan institusi mereka.

Neta menjelaskan, ditubuh TNI sendiri terdapat 20 kasus prajurit LGBT yang dibebaskan majelis hakim pengadilan militer. Prajurit tersebut berasal dari Makassar, Bali, Medan, Jakarta.

IPW juga berharap Polri bisa bersikap transparan untuk membuka persoalan LGBT di internalnya agar bisa diselesaikan

Sementara, di tubuh Polri pun terdapat belasan Polisi diduga LGBT, termasuk Brigjen E yang ditahan dan diproses oleh Propam Polri. Saat itu, kasus ini terungkap saat Jenderal Idham Azis baru menjabat sebagai Kapolri.

Kendati demikian, dia menyayangkan kelanjutan kasus di Propam Polri menjadi 'misteri'. Pasalnya, tidak ada transparansi atas kelanjutan kasus tersebut.

"Sikap Idham ini patut diacungi jempol. Sayangnya kelanjutan kasusnya 'menjadi misteri' karena tidak ada kelanjutan yang transparan," kata Neta melalui keterangannya, Jumat, 16 Oktober 2020.

"TNI Polri sangat membutuhkan figur anggota yang benar benar sejati. Jika prajurit TNI Polri itu memiliki kebiasaan yang menyimpang, bagaimana mereka bisa menjalankan tugas dengan baik," kata dia menambahkan.

Berbeda dengan Polri, dia mengatakan, dalam kasus LGBT di TNI dijelaskan secara transparan bahwa 20 berkas perkara yang masuk ke peradilan militer adalah persoalan hubungan sesama jenis.

TNI yang terlibat dalam kasus itu, yakni melibatkan dokter yang pangkatnya perwira menengah, lulusan baru dari Akmil dan terendah prajurit dua (Prada).

Lantas, Neta tegas mengapresiasi langkah TNI AD membuka hal ini secara transparan, sehingga bisa segera diatasi dengan tuntas

"Mereka adalah korban LGBT di lembaga pendidikan. Pelatihnya punya perilaku menyimpang. Lalu memanfaatkan kamar-kamar siswa untuk LGBT. Apa yang terjadi di TNI ini tentu tak boleh dibiarkan dan harus ada upaya untuk membersihkannya," ucapnya.

Selain itu, dia berharap Polri juga bisa menerapkan proses hukum yang transparan dalam menguak kasus LGBT di kepolisian.

"IPW juga berharap Polri bisa bersikap transparan untuk membuka persoalan LGBT di internalnya agar bisa diselesaikan, terutama mengenai Brigjen E dan belasan polisi lainnya yang sempat ditahan di Propam Polri," ucap Neta.[]

Berita terkait
IPW: Terus Bermanuver, Bukan Mustahil Gatot Ditangkap Rezim
Neta mengatakan, tidak menutup kemungkinan jika nantinya Gatot mengalami hal yang sama seperti yang dialami Syahganda dan purnawirawan lainnya.
Mantan Kepala BNPT: TNI Jangan Tangani Terorisme
Mantan Kepala BNPT menilai TNI tidak perlu dilibatkan dalam penanganan terorisme karena sudah ada Densus 88 Antiteror dan BNPT sendiri.
Sukamta Tegaskan Usul Kesejahteraan TNI Ditingkatkan
Sukamta menjelaskan, maksud dari ucapannya itu hanya untuk mendorong Kementerian Pertahanan memperhatikan kesejahteraan prajurit TNI.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.