Aparat Dinilai Berlebihan Menyisir Rumah Warga Yahukimo

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua meminta aparat keamanan untuk tidak berlebihan merazia rumah warga Yahukimo.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua, Lipius Biniluk. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua meminta aparat keamanan untuk tidak menyita senjata tajam (Sajam) dari rumah para penduduk di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, dalam upaya menyisir para pelaku pembunuhan warga di wilayah itu.

Caranya tidak tepat, sebab memori ketakutan itu masih ada dari dulu.

Aparat gabungan polisi dan TNI dinilai telah berlebihan dalam menggelar razia ke rumah-rumah warga. Akibatnya, sejumlah warga dilaporkan merasa tak nyaman hingga memilih mengungsi ke hutan.

"TNI dan Polri jangan merazia rumah warga dan mengambil peralatan, parang dan panah itu digunakan untuk berburu. Caranya tidak tepat, sebab memori ketakutan itu masih ada dari dulu," kata Ketua FKUB Provinsi Papua, Lipius Biniluk kepada wartawan di Jayapura, Kamis 3 September 2020.

Dia menyarankan agar pemerintah bersama tokoh agama dan masyarakat setempat, duduk bersama membicarakan solusi terbaik dalam mengusut pelaku dalam kasus pembunuhan berantai, sepanjang Agustus 2020 lalu.

"Bupati, Ketua DPRD, tokoh agama dan masyarakat harus duduk bersama untuk mengungkap siapa pelakunya, baru mencari jalan penyelesaiannya. Bukan langsung ambil parang dari rumah warga. Tambah luka hati orang Papua," ujar Biniluk.

Ia menganjurkan pemerintah pusat untuk menarik aparat keamanan non organik yang ada di wilayah pedalaman Papua. Sebab, akan menimbulkan masalah baru.

"Lebih baik aparat keamanan organik saja bertugas di kampung-kampung untuk menciptakan situasi yang konsusif," kata Biniluk.

Kapolres Yahukimo Ajun Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan situasi keamanan di Yahukimo telah kembali kondusif, pasca dibunuhnya staf KPU bernama Hendry Jovhinski, pada 11 Agustus, dan dua lainnya yakni Muhammad Thoyid pada 20 Agustus 2020, dan Yausan pekerja meubel, pada 26 Agustus 2020 lalu.

Hanya, pengusaha warung dan kebutuhan pokok di Distrik Dekai, menutup sementara usahanya selama beberapa hari ke depan untuk mengantisipasi kejadian yang sama.

"Masyarakat pengusaha dan pedagang yang mayoritas pendatang menyampaikan kalau mereka antisipasi, menghindari aksi dari kelompok kriminal yg mengincar masyarakat pendatang. Mereka bilang jika pelaku sudah menyerahkan diri atau tertangkap, baru mereka tenang beraktifitas," kata Benny saat dihubungi Tagar dari Jayapura, Kamis 3 Agustus 2020, sore.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebut pihaknya sudah enam kali melakukan penyisiran guna menangkap Ananias Yalak, pecatan TNI yang ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan Hendry Jovhinski. Demikian juga pelaku dalam kasus pembunuhan dua warga sipil lainnya.

Pihaknya berhasil menyita sejumlah senjata tajam dalam razia, pada Senin 31 Agustus 2020 lalu. Antara lain tujuh busur panah, 100 anak panah, empat senapan angin, tiga tas noken serta empat buah gelang bercorak Bintang Kejora, dua tombak, dan tiga bilah parang panjang.

Menurut Waterpauw, Thoyid dibunuh secara sadis untuk megaburkan pelaku dalam kasus pembunuhan Jovhinski. Namun jarak lokasi pembunuhan dua orang tersebut, secara berantai, memudahkan polisi melakukan penyelidikan.

Diperkuat lagi dengan ciri-ciri yang disampaikan saksi Kenang Mohi 35 tahun rekan kerja almarhum Jovhinski yang selamat saat kejadian.

"Tetapi pembunuhan terhadap Hendry Jovhinski adalah kasus yang utama," kata mantan Kapolda Sumatera Utara itu. []

Berita terkait
Kapolres Yahukimo Papua Diganti, Ini Penyebabnya
Kepala Kepolisian Resor Yahukimo AKBP Ignatius Benny Ady Prabowo diganti, pasca terjadinya tiga kasus pembunuhan di Yahukimo.
Pembunuh Staf KPU dan 2 Warga Yahukimo Papua Diburu
Pengejaran terhadap pelaku pembunuhan staf KPU Yahukimo dan dua warga lainnya dikerahkan 50 personel gabungan dari Polda, Polres, dan Kodim.
Ini Identitas Pelaku Pembunuhan Staf KPU Yahukimo
Pelaku pembunuhan Staf KPU Yahukimo bernama Hendry Jovhinski, 24 tahun, pada 11 Agustus 2020 lalu, akhirnya terungkap. Ini identitasnya.
0
Mentan Ajak Ribuan Petani Bersama Antisipasi Krisis Pangan Global
Mentan mengajak semua pihak bersama berkontribusi terhadap upaya pencapaian ketahanan pangan.