Apakah SBY Punya Pengaruh Signifikan Koalisi dengan Prabowo?

Wasisto menilai sosok SBY di koalisi Prabowo tidak membawa keuntungan suara secara signifikan.
.

Jakarta, (Tagar 31/7/18) - Partai Demokrat resmi berkoalisi dengan Partai Gerindra dan kemungkinan juga dengan PKS dan PAN. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun menyatakan dukungannya terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden.

"Oh jelas sekali, berkoalisi dengan Gerindra adalah bagian upaya SBY untuk mengatrol nama AHY di level nasional," ungkap Wasisto kepada Tagar News, di Jakarta, Selasa (31/7).Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wasisto Raharjo Jati, mengatakan salah satu alasan SBY merapat ke kubu Prabowo untuk memajukan anak pertama SBY, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Oh jelas sekali, berkoalisi dengan Gerindra adalah bagian upaya SBY untuk mengatrol nama AHY di level nasional," ungkap Wasisto kepada Tagar News, di Jakarta, Selasa (31/7).

Faktor lain yang menjadi alasan SBY bergabung dengan Prabowo, adalah sama-sama punya background militer yang berjiwa korsa. 

Meski demikian, Wasisto menilai sosok SBY di koalisi Prabowo tidak membawa keuntungan suara secara signifikan. Wasisto melihat SBY tak lagi menjadi figur populer yang punya basis massa loyal di suatu daerah."Selain itu ada faktor relasi kurang harmonis dengan Megawati dan keinginan SBY untuk kembali menapaki kekuasaan, menjadi alasan kuat," urainya.

Meski demikian, Wasisto menilai sosok SBY di koalisi Prabowo tidak membawa keuntungan suara secara signifikan. Wasisto melihat SBY tak lagi menjadi figur populer yang punya basis massa loyal di suatu daerah.

"Saya pikir tidak terlalu signifikan karena kekuataan figur SBY tidak sekuat dulu lagi, namun masih bisa untuk mengendalikan jaringan purnawirawan," paparnya.

Sementara itu, PAN yang kemungkinan juga bergabung dengan Prabowo menyambut baik bergabungnya Demokrat.Partai Demokrat yang memutuskan untuk bergabung dengan koalisi, dipastikan dapat mempengaruhi koalisinya menggalang suara di berbagai daerah. Di DPR saja, Partai Demokrat memiliki 61 anggota DPR RI."Tentu sangat berpengaruh. Struktur Partai Demokrat yang terbentuk sampai ke seluruh Indonesia akan menjadi kekuatan dalam meraih dukungan masyarakat," terang politikus PAN itu.Gabungnya Partai Demokrat ini, disambut baik juga oleh PKS, yakni Ketua DPP PKS Bidang Polhukam Al Muzzammil Yusuf. Sebagai mitra koalisi Gerindra dari awal, gabungnya Partai Demokrat justru disambut baik.

Ia yakin, dengan bergabungnya Partai Demokrat bisa memperkuat posisi koalisi keumatan untuk menghadapi Pilpres 2019. "Semakin besar koalisi, semakin kuat koalisi keumatan dan kebangsaan," jelasnya singkat."Bisa memperkuat kemenangan karena yang bersangkutan sebagai mantan presiden dua periode," tandasnya. 

Baca Juga: Kalau Mau Seru, Prabowo Majukan Anies Lawan Jokowi

Jika memang koalisi kubu Prabowo inginkan suara pemilih, menurutnya SBY masih bisa menggunakan basis pemilih tradisional Demokrat untuk mengalahkan Jokowi dan koalisinya seperti halnya Sumatera maupun luar Jawa lainnya.

Sementara itu, PAN yang kemungkinan juga bergabung dengan Prabowo menyambut baik bergabungnya Demokrat.

"Menyambut baik bergabungnya Partai Demokrat," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PAN Saleh Partaonan Daulay kepada saat dihubungi Tagar News, di Jakarta, Selasa (31/7).

Partai Demokrat yang memutuskan untuk bergabung dengan koalisi, dipastikan dapat mempengaruhi koalisinya menggalang suara di berbagai daerah. Di DPR saja, Partai Demokrat memiliki 61 anggota DPR RI.

Belum lagi anggota partai di tingkat DPRD yang jumlahnya tak terhitung, yang memiliki jaringan di berbagai wilayah.

"Tentu sangat berpengaruh. Struktur Partai Demokrat yang terbentuk sampai ke seluruh Indonesia akan menjadi kekuatan dalam meraih dukungan masyarakat," terang politikus PAN itu.

Kehadiran SBY, kata Saleh Partaonan, dinilai bisa menjadi inspirator dalam koalisi Prabowo. "Sebab, SBY terbukti mampu menangkan Pilpres dalam dua periode," katan Wakil Ketua Komisi IX DPR tersebut.

Gabungnya Partai Demokrat ini, disambut baik juga oleh PKS, yakni Ketua DPP PKS Bidang Polhukam Al Muzzammil Yusuf. Sebagai mitra koalisi Gerindra dari awal, gabungnya Partai Demokrat justru disambut baik.

"Ya, Alhamdulillah menyambut baik bergabungnya Partai Demokrat," ucapnya singkat kepada Tagar News, di Jakarta, Selasa (31/7).

Ia yakin, dengan bergabungnya Partai Demokrat bisa memperkuat posisi koalisi keumatan untuk menghadapi Pilpres 2019. "Semakin besar koalisi, semakin kuat koalisi keumatan dan kebangsaan," jelasnya singkat.

Terlebih, ia punya penilaian bahwa pengalaman SBY menjabat sebagai presiden Indonesia, bisa menjadi tolak ukur pengalaman untuk Pilpres mendatang.

"Bisa memperkuat kemenangan karena background yang bersangkutan sebagai mantan presiden dua periode," tandasnya.


Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.