Apakah Pariwisata Bali Siap Terima Wisatawan Asing

Di tengah pandemi virus corona baru yang masih menggeliat di dunia pariwisata Bali dikabarkan akan membuka diri untuk wisatawan asing
Pura Tanah Lot, Tabanan, Bali (Foto: Tagar/disparda.baliprov.go.id).

Pemerintah Provinsi Bali dikabarkan akan mulai membuka pariwisata untuk wisatawan asing yang juga disebut wisatawan mancanegara (Wisman) mulai 11 September 2020. Pilihan ini merupakan langkah untuk menghidupan perekonomian Bali yang terpuruk sejak pandemi virus corona baru (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) melanda dunia yang berimbas juga pada sektor pariwisata.

Tentu saja pariwisata jadi urat nadi perekonomian Bali karena dari tahun ke tahun jumlah Wisman yang berkunjung ke Bali terus bertambah. Tahun 2018, misalnya, jumlah Wisman yang datang ke Bali mencapai 6.070.473. Tahun berikutnya, 2019, jumlah Wisman mencapai 6.275.210 (bali.bps.go.id).

Warga Bali sendiri merupakan bagian langsung dengan sektor pariwisata, mulai dari kerja formal di bidang akomodasi (hotel, dll.), transportasi, hiburan, restoran, cenderamata sampai pertunjukan seni. Maka, amatlah masuk akal kalau Bali terpuruk dihempas badai virus corona karena kegiatan yang merupakan bagian dari pariwisata semua terhenti. Itu artinya rupiah tidak mengalir ke warga.

1. Tatanan Kehidupan Era Baru di Bali

Disebutkan rencana pembukaan pariwisata merupakan tahap ketiga dari program Tatanan Kehidupan Era Baru di Bali di masa pandemi Covid-19.

Tahap pertama program Tatanan Kehidupan Era Baru di Bali dimulai 9 Juli 2020. Tahapan ini merupakan kegiatan-kegiatan terbatas dengan lingkup masyarakat Bali. Sektor-sektor yang diizinkan beroperasi secara tebatas yaitu bidang kesehatan (rumah sakit, klinik, apotek, lab, dll.), kantor-kantor pemerintahan, kegiatan adat dan keagamaan, keuangan, transportasi, koperasi, UMKM, serta pasar tradisional, dll.

Sektor yang juga diberikan ruang untuk beroperasi pada tahap pertama adalah pasar modern, restoran, dan warung. Sektor lain adalah pertanian, perkebunan, perikanan, kelautan dan peternakan. Tentu saja sektor jasa juga diberikan izin terbatas. Sedangkan sektor pendidikan formal dengan tatap muka di dalam kelas belum diizinkan. Pada tahap ini sektor pariwisata mulai dibuka, tapi khusus untuk wisatawan lokal Bali.

ilus1 wisata baliSuasana pantai di Jimbaran, Badung, Bali (Foto: Tagar/disparda.baliprov.go.id).

Tahap kedua program Tatanan Kehidupan Era Baru di Bali ada di sektor pariwisata yang dimulai 31 Juli 2020 selain untuk wisatawan lokal Bali juga terbuka bagi wisatawan nusantara (Wisnus). Tahap ini merupakan bagian dari pemulihan perekonomian Bali yang memang tergantung pada pariwisata.

Pada tahap ketiga program Tatanan Kehidupan Era Baru di Bali adalah di sektor pariwisata yang akan dibuka secara luas selain untuk wisatawan lokal Bali juga untuk Wisnus dan Wisman. Inilah yang disebut Pemprov Bali akan dimulai 11 September 2020.

2. Kepatuhan Warga Terapkan Protokol Kesehatan

Namun, pariwisata pada tahap ketiga ini tidak sepenuhnya terbuka bagi semua destinasi wisata di Bali karena terkait dengan tingkat kesiapan warga dan kalangan industri pariwista menerapkan protokol kesehatan. Warga yang kegiatannya kontak dengan wisatawan, seperti karyawan hotel, akan menjalani tes Covid-19 secara berkala.

Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Bali sampai 22 Agustus 2020 dilaporkan 4.446 dengan 52 kematian dan 3.881 sembuh. Bali menyebut tingkat kesembuhan tinggi, yang jadi persoalan adalah perilaku warga terkait dengan risiko terpapar Covid-19, seperti kepatuhan menerapkan protokol kesehatan yaitu selalu pakai masker, jaga jarak fisik, dan sering mencuci tangan dengan sabut di air yang mengalir.

Rencana Pemprov Bali membuka pariwisata secara luas 11 September 2020 tentu saja harus menunggu regulasi pemerintah, dalam hal ini Kemenhub, tentang izin penerbangan ke Bali. Selain itu juga tergantung kepada kebijakan di negara-negara yang mengizinkan penerbangan ke Bali.

Beberapa negara yang jadi destinasi wisata utama, seperti Hawaii belakangan malah menutup sektor pariwisata. Sedangkan Singapura baru memberikan kesempatan kepada warga Brunei Darussalam dan Selandia Baru untuk berkunjung ke Negeri Singa itu mulai 8 September 2020. Otoritas Singapura melihat kasus Covid-19 di dua negara itu berada di bawah 0,1 kasus per 100.000 populasi sebagai alasan memberikan izin berkunjung sebagai wisatawan.

3. Hasil Rapid Test Covid-19

Kasus Covid-19 di Brunei dilaporkan 143. Sedangkan di Selandia Baru sebanyak 1.674. Belakangan ini kasus baru harian mulai terdeteksi lagi di Selandia Baru. Sedangkan kasus Covid-19 di Singapura terus bergolak, terutama pada pekerja migran yang tinggal di dormitory (semacam rumah susun khusus). Jumlah kasus Covid-19 di Singapura dilaporkan 56.266 yang menempatkan negeri itu di peringkat ke-46 dunia.

tabel wisata bali10 negara asal Wisman yang berkunjung ke Bali tahun 2019 (Sumber: bali.bps.go.id)

Jika dilihat dari statistik kunjungan Wisman ke Bali ada 10 negara dengan jumlah warga terbanyak (lihat tabel). Kasus Covid-19 di 10 negara itu banyak, kecuali China dan Korea Selatan. Bahkan empat negara ada di peringkat atas pandemi global yaitu India, Amerika Serikat, Inggris dan Rusia.

Biar pun kasus di China dan Korea Selatan kecil, tapi laporan harian di dua negara itu belakangan ini muncul lagi kasus baru. Begitu juga dengan Australia yang semula tenang tanpa kasus harian baru, tapi sejak pertengahan Agustus 2020 kasus-kasus baru mulai terdeteksi.

Itu artinya jika Pemprov Bali akan membuka pariwisata secara penuh, apakah warga Bali sudah siap menerapkan protokol kesehatan secara konsisten (taat). Soalnya, seperti yang akan diterapkan Singapura warga Brunei dan Selandia Baru cukup menunjukkan hasil rapid test Covid-19 dan tidak perlu lagi menjalani isolasidi Singapura.

Masalahnya adalah hasil rapid test itu bisa negatif palsu (virus corona sudah ada dalam tubuh tapi tidak terdeteksi sehingga hasil tes nonreaktif) atau positif palsu (virus corona tidak ada dalam tubuh tapi hasil tes reaktif). Jika Wisman yang lolos adalah kelompok nonreaktif palsu tentulah malapetaka bagi Bali (dari berbagai sumber). []

Berita terkait
Pariwisata Bali Dibuka, Garuda Yakin Okupansi Naik
Garuda Indonesia optimistis geliat industri penerbangan akan semakin cepat pulih dengan keputusan pemerintah membuka akses pariwisata ke Bali
Bali Tak Ingin Tergantung pada Sektor Pariwisata
Pemerintah Provinsi Bali tidak ingin terlalu tergantung pada pariwisata yang merupakaan sektor utama penyumbang perekonomian.
Pariwisata Bali Sudah Dirindukan Wisman
Pemprov Bali memperketat persyaratan protokol kesehatan sebelum membuka kembali sejumlah destinasi pariwisata menuju era New Normal.