Apakah Amerika Serikat Hadapi Krisis Kerawanan Pangan?

AS mulai mencari jalan keluar dari kemerosotan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19), tetapi kerawanan pangan tetap ada
Alex Ramon menyiapkan kotak makanan di dapur nirlaba New Life Center di Chicago, Illinois, AS, 16 Maret 2021. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Daniel Acker)

Jakarta – Amerika Serikat (AS) mulai mencari jalan keluar dari kemerosotan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19), tetapi kerawanan pangan tetap ada, terutama pada anak-anak dan golongan lanjut usia (lansia).

Bank makanan di seluruh AS terus memberikan jauh lebih banyak makanan kaleng, makanan kemasan dan makanan segar dibanding yang mereka lakukan sebelum pandemi virus corona membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan, memaksa banyak orang untuk pertama kalinya mencari sesuatu untuk dimakan. Bagi mereka yang sekarang sudah kembali bekerja, banyak yang masih berjuang untuk membayar sewa rumah atau menabung.

orang-orang melihatOrang-orang melihat dari jendela ketika Presiden AS, Joe Biden, mengunjungi Houston Food Bank didampingi oleh CEO-nya Brian Greene di Houston, Texas, AS, 26 Februari 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Jonathan Ernst)

“Kita semua telah melalui tahun yang tak terbayangkan,” ujar CEO Houston Food Bank, Brian Greene, jaringan bank makanan terbesar di Houston. Bank makanan itu mendistribusikan hampir 500 ribu kilogram bahan makanan setiap hari di berbagai lokasi selama pandemi tahun 2020 lalu.

1. Feeding America Distribusikan 6 Miliar Makanan pada Keluarga Miskin

Data dari Feeding America, suatu jaringan bank makanan di seluruh Amerika, menunjukkan bahwa anggota-anggotanya mengeluarkan lebih banyak bahan makanan dalam tiga bulan terakhir pada tahun 2020, dibanding periode yang sama tahun 2019.

Bank-bank makanan itu setuju untuk mengijinkan Feeding America membagi data mereka, yang menunjukkan bahwa 180 dari 200 bank makanan mengumpulkan lebih banyak makanan untuk didistribusikan – yaitu sekitar 42 persen – pada kuartal terakhir tahun 2020 dibanding periode yang sama tahun 2019. Jumlah makanan yang dialokasikan pada kuartal terakhir sedikkit turun dibanding tiga bulan sebelumnya, yaitu sekitar 1 persen.

Kepala Operasi Feeding America, Katie Fitzgerald, mengatakan anggota-anggota jaringan itu masih mendapati permintaan di atas tingkat pra-pandemi, meskipun jumlah akhir pada kuartal pertama tahun lalu tidak tersedia.

Fitzgerald mengatakan ia memperkirakan bank-bank makanan secara kolektif akan mendistribusikan sekitar enam miliar makanan tahun ini, jumlah yang sama dengan yang mereka distribusikan tahun 2020 lalu dan jauh di atas yang mereka distribusikan pada tahun 2019 yaitu 4,2 miliar makanan.

kotak makananKotak makanan didistribusikan di Chicago, Illinois, A.S. 16 Maret 2021. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Daniel Acker)

“Sebelum pandemi banyak keluarga yang bertahan dengan gaji mereka tanpa bisa menabung dan sudah mengalami kerawanan pangan,” ujarnya. “Kini bagi sebagian warga tingkat kerawanan pangan menjadi semakin ekstrem. Kelaparan dalam arti sesungguhnya tampak ketika seorang ibu memilih tidak makan agar keluarganya dapat makan.”

2. Sekolah Tutup Akibat COVID-19, Anak-Anak Kehilangan Akses Makanan Gratis

Krisis kerawanan pangan di Amerika selama tahun 2020 lalu sangat dirasakan terutama oleh anak-anak yang kehilangan akses mendapatkan makanan gratis di sekolah, dan orang-orang yang lebih tua yang berjuang untuk bisa berbelanja makanan atau mendapatkan makanan graris di fasilitas perawatan lansia karena khawatir terjangkit virus corona.

“Ini jadi sangat buruk,” ujar Silvia Baca Garcia, usia 33 tahun, warga Phoenix dari Honduras yang berjuang keras untuk menghidupi tiga anaknya dan seorang cucu di saat ia kehilangan pekerjaan akibat pandemi. “Ini semua jauh lebih mudah ketika kedua anak laki-laki saya bisa bersekolah, karena mereka mendapatkan sarapan dan makan siang yang hangat setiap hari.”

Ketika kekhawatiran akan Covid-19 membuat seluruh sekolah di Amerika tutup mulai pertengahan Maret 2020 lalu, distrik dan dinas pendidikan di seluruh negara ini berupaya keras menemukan cara agar tetap dapat mendistribusikan makanan pada anak-anak yang bergantung pada makan siang gratis di sekolah.

Jumlah makanan gratis yang dibagikan pada keluarga yang memenuhi kriteria untuk mendapatkan paket itu anjlok drastis. Di seluruh Amerika diperkirakan jumlah sarapan dan makan siang yang didistribusikan pada Maret-November 2020 lalu 1,65 miliar lebih sedikit dibanding yang dibagikan pada Maret-November 2019 – turun 30%.

Dinas pendidikan di kota hingga pedalaman melakukan berbagai cara kreatif untuk dapat mendistribusikan makanan pada anak-anak.

Di Phoenix, anak-anak dan orang tua berbaris antri di depan sebuah bis sekolah berwarna kuning untuk mendapatkan sekantong makanan gratis. Anak-anak yang masih sangat kecil harus menyeimbangkan tubuh mereka ketika kembali ke rumah dengan kantong makanan berisi apel dan jus buah.

kendaraan berbarisKendaraan berbaris saat makanan didistribusikan di Chicago, Illinois, A.S. 16 Maret 2021. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Daniel Acker)

Sementara ibu-ibu yang membawa kereta bayi, meletakkan kantong makanan di bawah tempat duduk bayi mereka. “Ini sangat penting karena kebanyakan pengungsi di sini tidak punya mobil,” ujar Sinthia Rehmet yang berasal dari Pakistan. Ia termasuk diantara para ibu yang antri untuk mendapatkan kantong makanan berisi susu cair, mentega kacang, hamburger dan makanan-makanan yang sudah masak dan tinggal dihangatkan.

Sebelum pandemi merebak, the Alhambra School District di Phoenix biasanya membagikan 6.000 sarapan pagi dan 9.600 makan siang gratis setiap hari. Namun kini jumlah itu turun menjadi hanya 2.500 makanan per hari, ujar Brienne Berg, koordinator gizi anak-anak di distrik itu. Berg mengatakan separuh dari 10.000-an siswa di distrik itu telah kembali sekolah tatap muka mulai Maret lalu, sementara sisanya memilih tetap sekolah dari rumah.

miguelMiguel Angel Leonardo membawa susu ke kendaraan saat makanan didistribusikan di Chicago, Illinois, AS, 16 Maret 2021. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Daniel Acker)

Di Jefferson County, suatu kabupaten miskin di Mississippi, dinas pendidikan di kota itu selama berbulan-bulan menggunakan bis-bis tua untuk mendistribusikan makanan ke rumah siswa yang ada di pedalaman. Secara keseluruhan ada 1.100 siswa yang dinilai berhak mendapatkan makanan gratis dari sekolah setiap hari.

Ketika sekolah tatap muka dimulai kembali, belum semua siswa masuk. Ada yang tetap memilih sistem hybrid, di mana 1-2 hari masuk sekolah dan hari-hari lainnya belajar dari rumah. Pihak sekolah tetap berupaya keras memastikan agar akses untuk memperoleh makanan gratis tetap berjalan.

kotak makanan2Kotak makanan dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) di Chicago, Illinois, AS, 16 Maret 2021. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Daniel Acker)

Di New York, dinas pendidikan memastikan agar sarapan tersedia setiap pagi bagi anak-anak yang berhak mendapatkannya. Sementara di siang hari, keluarga dapat mengambil paket makan siang dan snack gratis di seluruh fasilitas komunitas yang bekerjasama dengan dinas pendidikan.

USDA telah mengumumkan bahwa mereka akan tetap memperpanjang program distribusi makanan dengan menyediakan makanan gratis saat musim panas nanti pada seluruh siswa, lepas dari soal apakah mereka berhak atau tidak mendapatkannya.

Kualifikasi untuk menentukan siswa berhak mendapat makanan gratis dari sekolah dilihat dari pendapatan kedua orang tua dan jumlah orang yang ada dalam satu rumah dan menjadi tanggungan orang tua (em/pp)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Melonjak Jumlah Warga Amerika Serikat Cari Bantuan Pangan
Organisasi bantuan kelaparan, Feeding America, sebut semakin banyak warga AS yang mencari bantuan pangan di bank-bank makanan
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.