Apa Langkah Kemensos Menghadapi Pandemi Virus Corona

Kementerian Sosial (Kemensos) termasuk kementerian yang diharapkan bantu menyejahterakan di masa pandemi virus corona. Sejauh mana perannya?
Menteri Sosial Juliari Batubara, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2020. (Foto: Tagar/Sofy Popy).

Jakarta - Sejak mewabahnya virus corona atau Covid-19 di Indonesia, seluruh jajaran kementerian saling bersinergi untuk menanggulangi penyebaran virus sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing, termasuk Kementerian Sosial (Kemensos).

Baca juga: Perangi Corona, DPR Dukung Jokowi Karantina Wilayah

Berikut Tagar informasikan sejumlah peran Kementerian Sosial (Kemensos) selama masa darurat virus corona di Indonesia:

1. Pemeriksaan Pegawai Kemensos

Sejak awal Maret 2020, Kemensos menyelenggarakan pemeriksaan kepada seluruh pegawai yang berada di lingkungan kantor pusat Kemensos di Salemba, Jakarta Pusat.

Selain itu, Kemensos juga menyediakan alat deteksi suhu tubuh, sabun cuci tangan dan air bersih, masker, menambah stok obat di poliklinik, serta cairan antiseptik di setiap lift dan pintu masuk.

"Upaya ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden untuk melaksanakan tindakan-tindakan preventif di lingkungan kerja. Selain itu, kami akan adakan protokol tambahan bagi karyawan yang ingin memasuki lingkungan kerja yaitu pengecekan suhu tubuh serta penyediaan masker," ujar Menteri Sosial Juliari Peter Batubara di Kantor Pusat Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.

Juliari juga mengimbau seluruh pejabat dan jajarannya agar tidak mengadakan kegiatan atau pertemuan yang melibatkan banyak orang untuk sementara waktu.

2. Mendorong Peran Pilar-Pilar Sosial

Disabilitas InternasionalWakil Presiden Ma\'ruf Amin (kanan) didampingi Menteri Sosial Juliari P. Batubara (kiri) menandatangani poster undang-undang tentang disabilitas saat peringatan Hari Disabilitas Internasional di Plaza Barat Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas, memberikan dukungan untuk meningkatkan kemampuan serta kesejahteraan difabel. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)

Mensos Juliari juga mendorong pilar-pilar sosial yang bermitra dengan Kemensos agar menjadi pelopor gerakan pencegahan penyebaran virus Covid-19 di wilayah tugas masing-masing.

Beberapa pilar-pilar sosial yang dimaksud di antaranya, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), Karang Taruna, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana).

"Saya minta pilar-pilar sosial menjadi motor dan pelopor dari gerakan pencegahan penyebaran virus corona. Dalam tugasnya kan mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat. Jadi mereka adalah garda depan Kementerian Sosial,” kata Juliari di Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020.

Dia meyakini, pilar-pilar sosial ini sudah cukup berpengalaman dalam mengelola dan menangani bermacam masalah yang terjadi di masyarakat seperti bencana alam, bencana sosial, dan sebagainya.

"Mereka bisa menyosialisasikan berbagai kebijakan pemerintah, baik di pusat maupun di daerah, terkait percepatan pemberantasan virus corona masyarakat atau penerima manfaat yang mereka dampingi. Mereka juga bisa menggugah kesadaran masyarakat agar, misalnya, taat pada anjuran pemerintah untuk tetap tinggal di rumah," kata Menteri lulusan Chapman University itu.

3. Penyalur Bantuan

Demi meringankan beban keluarga dari pasien Covid-19 yang telah meninggal dunia, pemerintah memberikan bantuan dana kepada ahli waris masing-masing pasien sebesar Rp15.000.000 per orang. Bantuan tersebut disalurkan melalui Kemensos.

"Untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan, Kemensos memberikan santunan kematian kepada ahli waris sebesar Rp 15 juta per orang yang meninggal sebagai bentuk perhatian dan belasungkawa dari negara," kata Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos Asep Sasa Purnama pada konferensi pers di BNPB, Selasa, 24 Maret 2020.

Baca juga: Update Corona Semarang: Pasien Positif Meninggal 6

Selain itu, kata dia, Kemensos juga telah meningkatkan nilai bantuan program sembako dengan menyasar 15,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

"Kemensos meningkatkan nilai bantuan program sembako yang menyasar 15,2 juta KPM dari semula Rp 150.000 per bulan per KPM menjadi Rp 200.000 per bulan per KPM selama 6 bulan dari Maret-Agustus 2020," kata Asep.

4. Mempercepat Program Keluarga Harapan

Kemensos telah mempercepat program bantuan keluarga harapan dari April menjadi Maret 2020. Pemberian bantuan yang semula tiga bulan sekali menjadi satu bulan sekali.

"Kami juga menyediakan cadangan beras pemerintah untuk digunakan kepala daerah yang daerahnya terdampak Covid-19, agar keluarga yang rentan nafkahnya bisa terpenuhi," ujar Asep.

Tak hanya itu, Kemensos juga turut memberikan dukungan alat pelindung diri (APD) untuk Gugus Tugas yang bertugas menangani virus corona. []

Berita terkait
Video Viral Pasien Corona Lari-lari di RS Kota Tegal
Seorang pria diduga pasien positif virus corona berlari-lari di RSUD Kardinah Tegal terekam dan videonya menyebar di media sosial.
RSUP Sardjito Yogyakarta Komentari Video PDP Corona
Video viral pemilik RS di Bantul yang kesulitan merujuk pasien PDP Corona.Sudah 23 RS dihubungi. Akhirnya RSUP. Sardjito yang menangani pasien itu.
Pemkot Malang Cairkan Bantuan Terdampak Corona
Pemkot Malang sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk disalurkan kepada warga miskin terdampak virus corona di Kota Malang.