Apa Bisa China Tes Seluruh Warga Wuhan dalam 10 Hari

China sedang menyusun rencana ambisius untuk menguji Covid-19 seluruh populasi di Wuhan, Provinsi Hubei.
Rencana pemerintah China untuk menguji semua populasi di Wuhan dalam 10 hari akan menjadi tantangan besar. (Foto: Getty Images|BBC News).

Jakarta - China sedang menyusun rencana ambisius untuk menguji seluruh populasi di Wuhan, Provinsi Hubei, kota pertama penyebaran pandemi Covid-19 dimulai. Pengumuman itu keluar setelah adanya enam kasus baru yang pertama sejak awal April.

Pihak berwenang awalnya berjanji untuk memeriksa semua warga Wuhan yang mencapai 11 juta jiwa dalam 10 hari. Namun sekarang tampaknya mereka mengincar jadwal yang kurang ambisius.

Pusat pengujian ini memiliki kapasitas maksimum 100.000 tes per hari sehingga sulit untuk melihat bagaimana target pengujian seluruh populasi hanya dalam 10 hari dapat dipenuhi

Baca Juga: Ada Covid-19 Lagi, China Lockdown Satu Kota Baru 

Seperti diberitakan dari BBC News, Sabtu, 16 Mei 2020, pada akhir April, pemerintah provinsi Hubei melaporkan 63.000 orang sedang diuji di Wuhan setiap hari. Pada 10 Mei, angka itu turun menjadi hanya di bawah 40.000.

Menurut surat kabar resmi Hubei Daily, ada lebih dari 60 pusat pengujian di seluruh kota. Pusat pengujian ini memiliki kapasitas maksimum 100.000 tes per hari paling banyak, sehingga sulit untuk melihat bagaimana target pengujian seluruh populasi hanya dalam 10 hari dapat dipenuhi.

Pihak berwenang mengatakan mereka akan mulai melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang dianggap paling berisiko - misalnya di daerah dengan jumlah warga berusia tua lebih banyak dan berpenduduk padat, serta orang-orang yang bekerja sebagai pekerja kesehatan.

Pihak berwenang telah mengindikasikan tidak semua tes bisa selesai dalam periode 10 hari yang sama. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Wuhan, beberapa distrik (di kota) akan mulai pengujian dari 12 Mei, sementara yang lain dari 17 Mei. "Setiap distrik menyelesaikan tesnya dalam 10 hari sejak tanggal dimulainya pengujian," kata penjelasan Pusat Pengendalian Penyakit Wuhan.

Warga WuhanAda kekhawatiran tentang kasus virus corona Covid-19 asimptomatik di Wuhan, Provinsi Hubei, China. (Foto: Getty Images|BBC News).

Menurut laporan Reuters pada 13 Mei, persiapan untuk melakukan tes telah dimulai di dua dari 13 distrik kota. Pihak berwenang mengatakan mereka sekarang telah menguji lebih dari tiga juta orang di kota itu.

Wakil Direktur Departemen Biologi Patogen Universitas Wuhan, Yang Zhanqiu mengatakan kepada surat kabar Global Times bahwa dia yakin hingga lima juta penduduk Wuhan mungkin telah diuji. Populasi kota - awalnya 11 juta - juga berfluktuasi dari waktu ke waktu. "Tidak perlu menguji semua orang yang tinggal di lingkungan tanpa ada kasus yang dilaporkan," katanya.

Kepala ahli epidemiologi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Wu Zunyou mengatakan kepada TV pemerintah, virus itu bisa memakan waktu lebih lama untuk memanifestasikan dirinya pada pasien dengan kekebalan yang lemah. "Orang-orang ini juga rentan terhadap gejala 'on' dan 'off'," katanya.

Simak PulaCovid-19 Menular Lewat Seks, Penelitian Ilmuwan China

Pihak berwenang beberapa waktu lalu pernah mengatakan hingga lima juta orang telah meninggalkan kota Wuhan untuk liburan Tahun Baru Imlek sebelum dikunci (lockdown) pada 23 Januari. Lockdown kemudian berlangsung hingga 8 April, tetapi tidak jelas berapa banyak dari penduduk ini yang telah kembali.[]

Berita terkait
Pasien Terakhir Sembuh, Wuhan Deklarasi Bebas Corona
Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China mendeklarasikan sudah terbebas dari ancaman virus corona Covid-19, pasca pasien terakhir sembuh.
AS Selidiki Virus Corona dari Laboratorium di Wuhan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan pemerintahannya berusaha menyelidiki apakah coronavirus Covid-19 berasal dari Wuhan, China.
RS Leishenshan Wuhan Ditutup Pasien Terakhir Sembuh
RS Leishenshan dibangun secara kilat merawat pasien terjangkit virus corona baru (Covid-19) di Wuhan, China, ditutup setelah pasien terakhir sembuh
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.