Antrean KRL Mengular Lagi, Dirut KAI Minta Maaf

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo meminta maaf kepada pengguna layanan KRL karena harus antre menunggu kereta.
Sejumlah calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline mengantre memasuki Stasiun KA Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, 29 Juni 2020. (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra/wsj)

Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo meminta maaf kepada pengguna layanan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline karena harus mengantri dengan tertib dan teratur sebelum masuk ke peron. Sehingga, mengurangi kenyamanan dan menambah waktu perjalanan untuk menuju tempat kerja.

"Antrean kami buat semata-mata untuk mematuhi kebijakan physical distancing baik di stasiun maupun di kereta dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19," ujar Didiek Hartantyo seperti dikutip Tagar dalam siaran pers KAI, Senin, 6 Juli 2020.

Selama masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB), menurutnya jumlah pelanggan KRL mengalami peningkatan dari hari ke hari. Padahal kapasitas KRL masih dibatasi. 

Akhirnya, kepadatan pada jam sibuk tidak dapat dihindari, seperti pada Senin pagi, 6 Juli 2020 jumlah pelanggan KRL yang dilayani hingga 10.00 tercatat ada 166.044 orang. Angka tersebut meningkat tujuh persen dibanding periode yang sama pada Senin, 29 Juni 2020 yaitu sebanyak 155.555 orang.

Untuk mengurangi penumpukan penumpang di stasiun, Didiek meminta seluruh instansi, pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan swasta mengatur jam kerja pegawainya agar pelayanan kepada pelanggan KRL di stasiun dan kereta lebih maksimal.

Sebab, berdasarkan catatannya masyarakat masih berbarengan ke stasiun untuk berangkat ke DKI Jakarta dikarenakan jam kerjanya masih bersamaan. Kepadatan di stasiun terjadi pada jam sibuk yaitu jam 06.00 sampai dengan 08.00 pada pagi hari.

"KAI berharap seluruh pihak yang pegawainya berangkat kerja menggunakan KRL dapat mengatur kembali jam masuk kerja pegawainya sesuai SE Gugus Tugas Covid-19 No 8 tahun 2020 atau melakukan pengaturan jam kerja shift pagi dan siang," ujarnya.

Didiek menegaskan KAI sudah maksimal mengoperasikan KRL, di mana jumlah yang dioperasikan sudah sebanyak 947 perjalanan atau mencapai 95 persen dari 991 perjalanan yang reguler dijalankan pada masa normal sebelum pandemi.

"Misalnya di stasiun Bogor, headway antar kereta sudah lima menit sekali. Namun hal tersebut tetap belum mampu mengurangi antrean karena kapasitas yang disediakan masih dibatasi dalam setiap perjalanan," tuturnya.

Didiek juga berharap ada relaksasi terkait batas kapasitas angkut KRL dari Kementerian Perhubungan dimana sesuai SE DJKA Nomor 14 Tahun 2020, diusulkan agar kapasitas KRL dapat ditingkatkan dari 45 persen menjadi 60 persen pada tahap selanjutnya setelah evaluasi dari berbagai pihak.

"Sejak ditetapkan kapasitas angkut maksimal 45 persen atau 74 pelanggan per kereta pada 8 Juni, KAI melalui KCI telah dengan baik mengantisipasi kepadatan di stasiun dan kereta dengan berbagai pengaturan protokol kesehatan yang ketat" ucap Didiek.

Apabila kapasitas ditingkatkan menjadi 60 persen atau sekitar 100 pelanggan per kereta, maka antrean di stasiun dapat dikurangi. Pihaknya pun memastikan jika ada penambahan kapasitas angkut, protokol kesehatan tetap akan KAI jalankan dengan ketat dan tegas seperti yang sudah dilakukan sejak awal pandemi Covid-19.

"Seperti disiplin memakai masker, baju lengan panjang, rutin cuci tangan, tidak memegang wajah, mata, dan mulut serta tidak berbincang-bincang selama di dalam kereta," tuturnya.

Sekarang, yang bisa dilakukan KAI adalah mengimbau agar masyarakat menghindari jam sibuk untuk berangkat ke DKI Jakarta menggunakan KRL. "Pantau terus sosial media @commuterline dan aplikasi KRL Access untuk mengetahui kondisi antrean di sejumlah stasiun pemberangkatan," kata dia. []

Berita terkait
Protokol New Normal di Pasar Mal KRL dan Ojek Online
Berikut adalah peraturan dan ketentuan protokol kesehatan new normal corona di pasar, mal, kereta rel listrik atau KRL, dan saat naik ojek online.
Pengguna KRL Naik 12 Persen Daripada Pekan Lalu
PT KAI mencatat kenaikan pengguna kereta rel listrik (KRL) di Jabodetabek sebesar 12 persen sejak Senin pagi, 15 Juni 2020.
KAI Proyeksi Pengguna KRL Membludak Pekan Depan
Pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) diyakini bakal meningkat seiring dengan pelonggaran PSBB
0
Jokowi - Prabowo Berdampingan Salat Iduladha, Pesan Apa yang Ingin Disampaikan
Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berdampingan salat Iduladha di Masjid Istiqlal. Pesan apa yang ingin disampaikan Jokowi.