Anies Sebut Guna Reklamasi, Ruhut: Ke Mana Aja Bos?

Ruhut Sitompul menilai Anies Baswedan telat menyadari manfaat reklamasi di Teluk Jakarta.
Ruhut Sitompul saat diwawancarai Tagar News di Parkir Timur, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (17/2). (Foto: Tagar/Morteza)

Jakarta -  Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul merasa heran ketika mendengar Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyebut manfaat reklamasi. Padahal ketika berupaya memenangkan Pemilihan Gubernur 2017, kata Ruhut, Anies telah menyatakan menolak reklamasi.

"Kemarin-kemarin ke mana saja bos?" kata Ruhut Sitompul kepada Tagar TV, Kamis, 23 Juli 2020.

Akhir Februari lalu, Anies menerbitkan izin perluasan Dunia Fantasi dan Taman Impian Ancol Timur, masing-masing 35 dan 120 hektare. Anies Baswedan berdalih ingin memanfaatkan daratan yang muncul akibat penumpukan lumpur dari pengerukan sungai dan waduk di Jakarta. Pemerintah Jakarta tak ingin membiarkan begitu saja 3,4 juta meter kubik lumpur yang kini berubah menjadi daratan seluas 20 hektare di Ancol Timur.

Menurut Anies, penumpukan itu dapat menghambat aliran air sungai ke Teluk Jakarta. Dengan demikian, reklamasi kali ini juga bertujuan untuk mengatasi banjir.

"Ibarat meludah lalu dia menelan ludahnya kembali. Itulah seorang Anies, hanya pintar bermain kata-kata," ucap Ruhut.

Baca juga:

Ketika Anies berpidato janji politik menolak reklamasi, lanjut Ruhut, dia lupa sejarah reklamasi yang telah digagas sejak masa Presiden Soeharto. Rival Anies dalam Pilgub 2017, Basuki Tjahaja 'Ahok' Purnama, hanya meneruskan pembangunan di Teluk Jakarta itu.

"Anies lupa ini era reformasi, rakyat sudah sangat cerdas," ujarnya.

Pengacara yang juga pernah berkantor di Partai Demokrat ini mengaku pernah berbicang dengan nelayan di Teluk Jakarta. Mereka, kata dia, merupakan pemilih Anies ketika Pilgub 2017. "Mereka kecewa," ujar Ruhut.

Bekas politisi Golkar ini berpendapat masyarakat semakin cerdas. Oleh karena itu, mereka tak lagi percaya kepada pemimpin yang tidak konsisten dengan janjinya.

"Pemimpin itu yang diingat oleh rakyat adalah omongan cakapnya," ujarnya.

Ruhut berkata, sebagian masyarakat yang memilih Anies di Pilgub bukan karena menilai kapasitas kepemimpinan. Mereka, kata dia, terpancing dengan hasutan berbungkus agama.

"Karena terpancing emosi yang dikompor-kompori oleh pendukung Anies, termasuk Anies Baswedan sendiri," ujar Ruhut Sitompul.[] 

Berita terkait
Reklamasi, Ruhut: Pemilih Anies Baswedan Kini Kecewa
Perlahan tapi pasti Anies Baswedan mulai ditinggal pergi oleh pendukungnya, kata Ruhut Sitompul menanggapi kebijakan reklamasi di Ancol
Reklamasi, Anies Baswedan Terancam Penjara 5 Tahun
Setiap pejabat pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang dapat dipidana.
PSBB Masa Transisi Mandek, Covid Menggila di Jakarta
Jakarta mencatat rekor tertinggi kasus Covid-19. PSBB Transisi dinilai tanpa fungsi.