Jakarta - Direktur Indonesia Political Review (IPR) sekaligus pengamat politik Ujang Komarudin menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tetap akan mengizinkan reuni Aksi 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada 2 Desember 2020 mendatang. Meski saat ini ada pandemi Covid-19, DKI-1 diprediksi tetap memberi lampu hijau.
"Akan mengizinkan. Sebagai Gubernur semua warga, maka Anies harus bijak. Tak dilema, justru akan memberi izin. Namun, tentu dengan catatan. Misalnya, harus tertib, damai, dan aman," ujar Ujang dalam pesan singkatnya kepada Tagar, Sabtu, 14 November 2020.
Untungnya ada, karena dia tetap solid didukung gerakan 212.
"Acara 212 juga sebelum-sebelumnya selalu diizinkan Anies," ucapnya menambahkan.
Baca juga: PA 212 Bakal Ramaikan Monas Gelar Reuni 2 Desember 2020
Ujang melanjutkan, turunnya izin dari Anies lantaran kelompok 212 tak lain adalah pendukung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tahun 2014-2016 tersebut. Dia menilai, kelompok 212 juga telah berjasa kepada Anies.
Di sisi lain, Ujang memprediksi Anies nantinya akan mendapat pelbagai kritikan dari masyarakat, karena mengizinkan kegiatan reuni 212 di Monas. Namun, menurut dia, Anies akan tetap mendapatkan keuntungan dari keputusan pemberian izin tersebut.
"Masyarakat akan memantau dan mengkritik Anies dan pihak 212 karena kemungkinan akan melanggar protokol kesehatan seperti enggak jaga jarak, dan lain-lain. Untungnya ada, karena dia tetap solid didukung gerakan 212," kata dia.
Baca juga: Pilkada 2020 Berlanjut, PA 212: Kita Bikin Reuni Lebih Gede
Sebelumnya, Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menyebut pihaknya berencana menggelar reuni Aksi 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Dia berujar, surat permohonan izin sudah dilayangkan tiga bulan lalu dan masih menunggu jawaban dari Pemerintah DKI Jakarta.
"Kan memang setiap tahun di Monas. (Aksi 212 tahun 2016 juga kan kejadiannya di Monas, masak mau di Ancol reuninya," tutur Slamet. []