Angola Akan Paksa Isabel Kembalikan Harta Korupsi

Pemerintah Angola telah bersumpah akan menggunakan segala cara untuk memaksa Isabel dos Santos, putri mantan Presiden Angola kembali ke negaranya.
Isabel dos Santos yang meninggalkan Angola pada tahun 2018 setelah ayahnya mengundurkan diri sebagai Presiden Angola membantah hartanya dari hasil korupsi. (Foto:Valery Sharifulin|Tass|Guardian).

Jakarta - Pemerintah Angola telah bersumpah akan menggunakan segala cara untuk memaksa Isabel dos Santos, putri mantan Presiden Angola Jose Eduardo dos Santos kembali ke negaranya dan mengembalikan harta hasil korupsi. Publik Angola geger dengan bocornya dokumen  International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ) yang bermarkas di New York tentang sepak terjang Isabel dos Santos yang memiliki harta kekayaan senilai 2 miliar dolar AS atau setara Rp 27,4 triliun.

Dalam laporan investigasi yang disebut Luanda Leaks itu disebutkan bahwa Isabel menyimpan harta haramnya di Panama, sebuah negara bebas pajak. Jaksa Agung Angola Hélder Pitra Grós mengatakan di radio publik Angola pada Senin waktu setempat bahwa negara itu akan menggunakan semua cara dan mengaktifkan mekanisme internasional untuk membawa pulang Isabel.

Isabel yang tercatat sebagai wanita terkaya di Afrika itu hengkang dari dari Anggola pada tahun 2018 setelah ayahnya mengundurkan diri sebagai presiden. Namun ia membantah melakukan kesalahan.

Laporan ICIJ didasarkan pada banyak dokumen dan informasi palsu.

Dalam beberapa kicauannya di akun Twitter setelah jurnalis yang tergabung dalam tim ivestigasi ICIJ termasuk Guardian merilis harta kekayaan putri eks Presiden Angola itu, Isabel mengecam laporan Luanda Leaks sebanyak 715 ribu file. Ia mengklaim laporan ICIJ itu merupakan bagian dari kampanye bersama pemerintah Angola untuk mendiskreditannya.

"Laporan ICIJ didasarkan pada banyak dokumen dan informasi palsu. Ini merupakan serangkaian politik yang berkoordinasi dengan pemerintah Angola. 715 ribu dokumen dibaca? Siapa yang percaya itu? #icij #lies"," katanya dalam tweetnya.

Luanda LeaksLuanda Leaks merupakan laporan investasi yang dilakukan oleh tim wartawan investigasi yang tergabung dalam International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ) tentang harta kekayaan Isabel dos Santos, putri mantan Presiden Angola. (Foto: yahoo.com|expresso.pt).

Isabel mengatakan harta kekayaannya merupakan hasil kerja keras dan ketajaman dalam berbisnis bukan karena fasilitas negara. Saya membangun perusahaan, saya berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja. Dari sinilah kekayaan saya berasal: BISNIS," kicaunya lagi.

Ia kepada BBC Afrika mengatakan dokumen ICIJ merupakan bagian dari "perburuan penyihir" yang dimaksudkan untuk mendiskreditkan ia dan ayahnya. Namun pada KTT Investasi Inggris - Afrika di London, Senin, 20 Januari 2020 yang dihadiri 21 negara Afrika, seorang anggota delegasi Angola membantah pernyataan Isabel yang menyebutkan tindakan pemerintah sebagai "perburuan penyihir".

António Henriques da Silva, Presiden Dewan Aipex, agen investasi Angola, mengatakan, ada pemisahan yang jelas antara kekuasaan yudisial dan eksekutif. "Kami mencapai titik di mana orang-orang peka terhadap transparansi dan pemerintahan yang baik dan persamaan hak," katanya.

Pada bulan Desember, sebuah pengadian Angola membekukan aset Isabel dos Santos. Pengadilan menuduhnya telah mendapatkan keuntungan dari kesepakatan negara preferensial di bawah pemerintahan ayahnya. Pekan lalu ia melaporkan kasus pencemaran nama baik yang dilakukan Ana Gomes, anggota Parlemen Portugal yang menuduh Isabel melakukan pencucian uang, dalam akun twitternya.

Pada Jumat lalu, surat kabar Portugis Expresso melaporkan bahwa pihak berwenang di Monako sedang menyelidiki Isabel dan ayahnya dalam kasus pencucian uang, mengutip seorang pejabat Angola yang melakukan kontak dengan Interpol. Ia dan ayahya, Jose Eduardo dos Santo membantah telah melakukan pencucian uang.

Jangan membiarkan siapa pun menganggap LuandaLeak sebagai  kisah korupsi di negara miskin, seperti "ParadisePapers dan yang lain.

Para ahli antikorupsi dan transparansi keuangan mengatakan kasus ini menyoroti peran perusahaan jasa profesional, seperti akuntan dan konsultan dalam memungkinkan perilaku berisiko tinggi. Pemerintah Inggris telah mengidentifikasikan apa yang diebut enabler profesional sebagai prioritas penegakan hukum. Enabler adalah segala sesuatu yang dapat membantu pencapaian tujuan.

"Jangan biarkan siapa pun menganggap "LuandaLeak sebagai kisah 'korupsi' di negara miskin - seperti "ParadisePapers dan yang lain. Ini merupakan kegagalan aturan internasional dan pengaruh korup enabler profesional," kata Alex Cobhm, Kepala Eksekutif dari Jaringan Peradilan Pajak.

Jose Jose Eduardo dos SantosMantan Presiden Angola Jose Jose Eduardo dos Santos. (Foto: ivairs.wordpress.com).

Susan Hawley, Direktur Eksekutif kelompok kampanye Spotlight on Corruption, mengatakan penting pemerintah Inggris bertindak segera untuk mengidentifikasi aset-aset Inggris yang dikuasai Isbel untuk mengantisipasi setiap kemungkinan permintaan bantuan dari penegak hukum Angola.

Dos Santos memiliki properti di London dan dikatakan menghabiskan banyak waktu di Inggris. Seorang juru bicara Badan Kejahatan Nasional Inggris mengatakan: "Inggris menikmati hubungan kerja yang baik dengan kantor jaksa agung Angola dan (telah) mendukung sejumlah penyelidikan yang melibatkan Inggris," katanya.[]

Baca Juga: 

Berita terkait
Harta Haram Wanita Terkaya di Afrika
Wanita terkaya di Afrika yang merupakan anak mantan Presiden Angola diduga menyembunyikan harta haram di Panama.
Mengenal Penyakit Tidur Endemik Asal Afrika
Penyakit tidur sering ditemui di kawasan Afrika Tengah, seperti Republik Demokratik Kongo, Uganda, Kenya, dan Republik Afrika Tengah.
Ke Afrika, Meghan Markle Pakai Gaun Seharga Rp 120 Ribu
Meghan Markle memakai gaun berwarna hitam bercorak putih sederhana seharga Rp 120 ribuan saat berkunjung ke Afrika Selatan.