Anggaran Dipangkas, Prestasi Kudus di Porprov Dipertaruhkan

Anggaran pembinaan olahraga ke Koni Kudus dipangkas, dari Rp 5 miliar menjadi Rp 1 miliar. Prestasi atlet di Proprov 2022 pun jadi taruhan.
Ketua KONI Kudus, Antoni Alfin beri keterangan pada awak media soal pemangkasan anggaran olahraga di tahun 2021. Pemangkasan ini mempertaruhkan prestasi atlet Kudus di Porprov 2020. (Foto: Tagar/Istimewa)

Kudus - Pemangkasan anggaran untuk KONI di APBD 2021, dari Rp 5 miliar menjadi Rp 1 miliar, dikhawatirkan dapat mengganggu pembinaan dan prestasi para atlet. Pasalnya, tahun 2022, Kudus bersiap mengikuti ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

Ketua KONI Kudus, Antoni Alfin mengatakan pihaknya akan menggunakan dana tersebut dengan semaksimal mungkin. Nantinya dana tersebut akan diprioritaskan untuk pembinaan olahraga.

"Dana yang diterima, akan digunakan untuk pembinaan olahraga sebaik-baiknya," kata dia, Senin, 30 November 2020

Kendati begitu, pihaknya telah mempredikasi adanya berbagai kemungkinan yang terjadi. Mulai dari penghentian dana insentif untuk atlet mulai tahun 2021, persiapan pra Porprov 2021 dan Porprov 2022 hingga target prestasi yang meleset.

Jangan mengorbankan pembinaan olahraga dengan kebijakan seperti itu.

Lebih lanjut, Antoni mengatakan penghentian dana intensif kemungkinan membuat atlet potensial peraih medali pindah ke daerah lain. Imbasnya. target tiga besar perolehan medali emas bakal sulit dicapai.

"Beberapa hal tersebut mungkin akan kita alami," ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya mengungkap pemangkasan anggaran ini juga berpeluang menutup opersional kantor KONI Kudus. "Prioritas kami untuk pembinaan, dan bisa jadi kantor KONI ditutup karena tidak ada dana operasionalnya," sebut dia. 

Menyikapi hal itu, Antoni menyatakan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan 49 pengurus cabang (pengcab) olahraga. Yang pasti, apapun kebijakan anggaran yang dirumuskan akan dijalankan KONI dengan sebaik mungkin.

Bila dibagi rata, masing-masing pengcab akan menerima sekitar Rp 20 juta untuk pembinaan selama setahun, turun dari sebelumnya sebesar Rp 40 jutaan.

''Segalanya tergantung dari suara pengurus, bagaimana sikap mereka, kami akan menghormatinya," ucapnya. 

Baca lainnya: 

Terpisah, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Kudus, Sandung Hidayat mengaku prihatin atas kebijakan tersebut. Dalam hal ini, Sandung mempertanyakan komitmen Pemerintah Kabupaten Kudus dalam pembinaan olahraga.

Menurut dia, seandainya terdapat persoalan pada organisasi KONI, harus dicarikan solusinya. "Jangan mengorbankan pembinaan olahraga dengan kebijakan seperti itu," kritiknya. 

Bagi Sandung, sulit mencapai prestasi dengan dana yang sangat terbata. Dana pihak ketiga mungkin dapat dijadikan tambahan, tetapi untuk mendapatkannya tidak semudah membalik telapak tangan. []

Berita terkait
DPRD dan Warga Kudus Bedah Rumah Buruh Tak Mampu
Kompak. DPRD dan warga Kudus gotong royong melakukan bedah rumah milik buruh tak mampu di Desa Dukuh Waringin, Dawe.
Pengamen di Wisata Kuliner Kudus Resek, Hartopo Bereaksi
Pengamen di wisata kuliner di Kudus dikeluhkan warganet. Plt Bupati Hartopo langsung bereaksi menyikapi reseknya pengamen.
Percepat Uji TB, Puskesmas di Kudus Pakai Aplikasi Sitrust
Aplikasi Sitrust di 19 puskesmas di Kudus mempermudah proses pengiriman sampel dahak penderita TB.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.