Jakarta – Direktur Manajemen Industri Anggara Hayun Anujuprana mewakili Deputi Bidang Industri dan Investasi mengatakan bahwa BPUP adalah bantuan pemerintah dalam rangka reaktifasi usaha yang diberikan kepada 6 usaha pariwisata yang terdaftar pada OSS BKPM tahun 2018 sampai 2020.
“BPUP adalah bantuan pemerintah dalam rangka reaktifasi usaha yang diberikan kepada 6 usaha pariwisata yang terdaftar pada OSS BKPM tahun 2018 sampai 2020. Jadi kata kuncinya ini adalah reaktifasi”, ujar Anggara Hayun Anujuprana dalam acara Sosialisasi Penggunaan Aplikasi BPUP kepada Pelaku Usaha Pariwisata, di kanal YouTube Kemenparekraf, Kamis, 25 November 2021.
Ia menggantikan Deputi Bidang Industri dan Investasi Fajar Hutomo yang berhalangan untuk hadir. Oleh karena itu, sambutannya diwakili oleh Direktur Manajemen Industri Anggara Hayun Anujuprana.
Harapannya semoga bapak ibu semuanya dapat kritis dalam menanyakan permasalahan yang ada dan manfaatkan kesempatan ini untuk bertanya sebanyak-banyaknya kepada kami apabila ada permasalahan.
Aplikasi BPUP ini dibuat untuk memudahkan kepada pelaku usaha pariwisata dalam melakukan pendaftaran,vmenyampaikan dokumen-dokumen dan submit dokumen.
Namun, mohon dapat diperhatikan sebelum pada saat submit dokumen agar dapat dilihat kelengkapan dokumen yang akan di submit untuk pelaku pariwisata.
- Baca Juga: Cara Membuat Bisnis Tetap Bertahan di Masa Pandemi
- Baca Juga: Dijamin Cepat Kaya! Ikuti Cara Bisnis Sukses Ala Orang China
Anggara Hayun Anujuprana juga mengatakan bahwa sosialisasi penggunaan aplikasi BPUP ini bertujuan agar semua pelaku pariwisata dapat mudah dan memahami menggunakan aplikasi BPUP, seperti cara penggunaannya dan cara mendaftarnya.
“Sosialisasi penggunaan aplikasi BPUP bertujuan agar bapak ibu semua dapat memahami bagaimana cara penggunaan aplikasi BPUP dan kemudian cara pendaftarannya. Sehingga bapak ibu semuanya dari usaha pariwisata dapat memahami kemudian dapat mendaftar dengan benar dengan tidak ada masalah,” ujarnya.
Untuk mendukung semua itu, pemerintah telah menyusun strategi untuk memulihkan perekonomian negara Indonesia dengan program yang namanya “Pemulihan Ekonomi Nasional” atau program PEN. Dimana dasar aturannya itu adalah peraturan pemerintah nomor 23 tahun 2020.
Pasalnya, pada tahun 2020 lalu program PEN ini memberikan atau menyiapkan anggaran sejumlah 695,2 triliyun rupiah dan pada tahun 2021 ini mengalami peningkatan menjadi 924,83 triliyun rupiah.
“Pada tahun 2020, program PEN tersebut memberikan atau menyiapkan anggaran sejumlah 695,2 triliyun rupiah. lalu, pada tahun 2021 mengalami peningkatan menjadi 924,83 triliyun rupiah. Dan disini akan berubah sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada,” ucap Anggara Hayun Anujuprana.
Sektor pariwisata merupakan sektor yang terkena dampak besar di awal pandemi dan diperkirakan juga mengalami pandemi tersebut sampai akhir selesainya pandemi. Sehingga terjadi ketidakstabilan ekonomi sektor pariwisata di Indonesia.
- Baca Juga: 4 Cara Meningkatkan Kreativitas dalam Bisnis
- Baca Juga: 4 Tips Memulai Bisnis Dengan Cara yang Benar
Di samping itu, Anggara juga mengharapkan bahwa semua pelaku usaha pariwisata mau lebih aktif bertanya mengenai aplikasi BPUP ini agar para pelaku usaha dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk meningkatkan perekonomian Indonesia di sektor pariwisata.
“Harapannya semoga bapak ibu semuanya dapat kritis dalam menanyakan permasalahan yang ada dan manfaatkan kesempatan ini untuk bertanya sebanyak-banyaknya kepada kami apabila ada permasalahan sehingga pada saat bapak ibu melaksanakan pendaftaran,” ujarnya.
(Alwin Widiyantoro)
