Aneh, Cabai Merah di Agam Tumbuh Berbulu

Buah cabai petani asal Kabupaten Agam tumbuh berbulu seperti virus corona.
Penampakan aneh buah cabai berbulu seperti virus corona di Kabupaten Agam. (Foto: Tagar/Istimewa)

Agam - Tanaman cabai seorang petani di Kabupaten Agam tumbuh aneh. Batang buah cabai merahnya dipenuhi bulu-bulu. Si pemilik cabai pun tidak bisa mendetilkan seperti apa bentuk tanamannya, bahkan dia menyebut seperti virus corona.

Setelah saya amati betul, memang tidak seperti buah cabai pada umumnya, yang bulat memanjang dan ujung yang runcing.

Pemilik cabai Maritis St Bagindo mengatakan, di batang cabai tampak tumbuh buah-buah yang lebih kecil. "Seumur hidup baru kali ini saya menemukan buah cabai berbentuk aneh. Batang buahnya ditumbuhi bulu-bulu sehingga terlihat seperti virus corona," katanya, Rabu, 11 November 2020.

Warga Nagari Sariak, Kecamatan Banuhampu Sungai Pua, itu mengaku keanehan buah cabai itu hanya ditemukan dalam satu batang cabai. Kabar keanehan itu pertama kali ditemukan oleh seorang pemetik buah cabai miliknya bernama Rose Chaniago.

"Setelah saya amati betul, memang tidak seperti buah cabai pada umumnya, yang bulat memanjang dan ujung yang runcing," katanya.

Maritis sendiri mengaku telah lama melakoni profesi petani cabai dan baru kali ini menemukan buah cabai seperti itu. "Saya bertani sudah sejak tahun 1976. Saat ini ada sekitar 10 ribu cabai yang ditanam. Pada panen sebelumnya, kami tidak menemukan yang aneh-aneh. Pas petik yang kelima baru menemukan kasus ini," katanya.

Dalam beberapa hari ini tanaman cabai aneh milik Maritis St Bagindo itu pun telah viral di lini massa. Bahkan ramai-ramai dikunjungi oleh berbagai awak media, baik lokal maupun nasional.

Kepala Dinas pertanian Kabupaten Agam, Arif restu mengatakan, fenomena tentang tanaman cabai sepeti virus corona tersebut merupakan hal biasa. Dalam ilmu pertanian, kejadian tersebut dinamakan mutasi gen.

"Mutasi gen ini sifat makhluk hidup. Dapat berlaku pada tanaman dan hewan. Pada manusia, mutasi gen juga dapat memunculkan kelainan pada bagian tubuh kita, seperti memiliki jari enam dan lainnya," katanya. []



Berita terkait
Pria Asal Agam Tewas Mengambang di Bendungan
Seorang warga Kabupaten Agam ditemukan tewas mengambang dalam bendungan.
Tanah Bergerak di Palupuah Agam Ancam Pemukiman Warga
Fenomena tanah bergerak mengancam pemukiman warga Koto Rantang, Palupuah, Kabupaten Agam.
Longsor Hantam 1 Rumah dan Timbun Sawah Warga Agam
Bencana longsor di Kabupaten Agam menimbun lahan pertanian warga dan menghantam 1 unit rumah.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.