Andi Arief Sindir Politikus Ambigu Pilpres dan Pileg

Politisi Demokrat Andi Arief sindir perbedaan sikap partai politik terhadap hasil quick count pilpres dan pileg.
Andi Arief, Politisi Partai Demokrat. (Foto: Antara)

Jakarta - Politisi Demokrat Andi Arief kembali melontarkan opini tajam lewat akun Twitternya. Kali ini, cuitan menyoal perbedaan sikap partai politik terhadap hasil quick count pilpres dan pileg.

Seolah mengolok, pria kelahiran Bandar Lampung itu seakan memanggil dan meminta para ahli untuk berkumpul dan menjelaskan fenomena perbedaan sikap tersebut.

Sikap partai politik yang tidak konsisten dalam menaruh kepercayaan terhadap lembaga penyelenggara pemilu.

"Ada 2 peristiwa bersamaan, pilpres dan pileg. Namun perlakuan berbeda, pilpres dianggap ada kecurangan namun pileg dinyatakan jurdil. Para ahli wajib berkumpul menjelaskan fenomena ini," cuit akun @andi_arief__, pada Selasa, 14 Mei 2019.

"Saya belum dengar ada komentar dari partai yang lolos PT 4 persen berdasarkan quick count yang menolak legislator terpilihnya dilantik karena tidak percaya Bawaslu dan KPU. Pileg memang beda dengan pilpres," kata Andi pada cuitan berikutnya.

Andi AriefCuitan Andi Arief lewat akun Twitter miliknya. Foto: (Twitter/AndiArief__)

Diketahui, sejumlah partai politik di Koalisi Adil Makmur yang mengusung pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga Uno, menolak percaya terhadap quick count berbagai lembaga survei terkait hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Mereka sepakat bakal menunggu hasil hitung nyata manual Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang akan diumumkan pada tanggal 22 Mei 2019 mendatang. Beberapa di antaranya bahkan menuduh ada kecurangan sistematik, terstruktur dan massif dalam proses pemungutan suara.

Namun begitu, partai-partai tersebut tampak berbeda dalam menyikapi hasil quick count pemilihan legislatif (Pileg) 2019. Terlebih, dalam berbagai hasil hitung cepat itu, perolehan suara mereka berada diatas ambang batas empat persen yang ditetapkan KPU.

Kendati Andi Arief mempersoalkan perbedaan sikap, dalam cuitan berikut, pria jebolan Universitas Gadjah Mada itu menuntut negara lewat pemerintah, agar merespon baik terhadap perbedaan pandangan terkait hasil pileg dan pilpres.

Andi berpesan agar negara berlaku adil dan membantu mengawal laporan protes, sembari membiarkan lembaga berwenang melakukan penyelidikan dan pembuktian terkait dugaan kecurangan yang dilaporkan.

Andi AriefCuitan Andi Arief lewat akun Twitter miliknya. (Foto: Twitter/AndiArief__)

"Bagaimana negara harus merespon perbedaan pandangan terhadap kehidupan pileg dan kecurangan pilpres? Negara tetap harus adil memperlakukan siapapun yg merasa dicurangi. Protes mereka harus dikawal, bukan digebuk," tulis Andi.

"Solusi damai masih ada. Beri kesempatan BPN gunakan haknya menjelaskan dan membuktikan kecurangan. Negara mengawalnya dengan baik ke tempat yang semestinya. Rakyat menunggu hasilnya, pasukan Brimob dan TNI jangan membuat ketegangan," tegas Andi.

Baca Juga:

Berita terkait