Anak di Makassar Korban Penculikan Orang Bertopeng

Seorang anak di kota Makassar menjadi korban penculikan orang yang mengenakan topeng saat pulang jam sekolah.
Ibu Meti 60 tahun, saat di wawancarai dirumah korban di Jalan Bonto Dg Ngirate, Kota Makassar, Kamis 23 Januari 2020. (Foto:Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Seorang anak berusia 14 tahun berinisial VB di Kota Makassar, Sulsel, sempat menjadi korban penculikan sekelompok orang bertopeng, Minggu 19 Januari 2020 lalu. Pelajar kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini diculik didekat rumahnya, Jalan Bonto Dg Ngirate, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulsel.

Kala itu, korban yang hendak pulang kerumahnya tiba-tiba dicegat dan ditahan oleh sekelompok pria bertopeng di lorong rumahnya. Kemudian, anak ini diduga dibius lalu dinaikkan ke mobil dan dibawa pergi di salahsatu rumah kosong di Kota Makassar.

Jadi dia diculik Minggu 19 Januari 2020, pukul 18.00 WITA. Awalnya mau pulang ke rumah dan dari rumah tantenya.

Menurut Meti 60 tahun, tante korban, peristiwa yang menimpa keponakannya tersebut telah di laporkan ke aparat kepolisian di Mapolrestabes Makassar atas tuduhan penculikan anak. Ia laporkan tersebut pada Selasa 21 Januari 2020, usai korban ditemukan selamat setelah berhasil kabur dari sekelompok pria penculik anak tersebut.

"Jadi dia diculik Minggu 19 Januari 2020, pukul 18.00 WITA. Awalnya mau pulang ke rumah dan dari rumah tantenya. Dia itu belum sampai di rumah, baru di lorong kemudian dicegat enam orang. Pelaku laki-laki semua memakai masker," ujarnya Meti saat ditemui dirumahnya di Jalan Bonto Dg Ngirate, Kota Makassar, Kamis 23 Januari 2020.

Dia menerangkan, korban dicegat di lorong dekat rumahnya itu. Ia diduga langsung dibius dengan berupa suntikan hingga tak sadarkan diri. Kemudian, korban ini langsung dinaikkan ke sebuah mobil pelaku lalu dibawa ke salah satu rumah kosong di Kota Makassar.

Dirumah tersebut, korban pun disekap lalu para pelaku ini mengintrogasi korban dan meminta memberitahukan nomor handphone ibunya. Hal itu dilakukan dengan maksud agar para pelaku menelpon ibunya lalu meminta uang tebusan hingga Rp50 juta. 

Tapi pada saat itu, korban ini sedikit cerdik dengan tidak memberitahukan nomor handphone ibunya sehingga pelaku tak sempat menelpon dan meneror ibunya itu.

"Anak saya bilang dibawa ke rumah kosong. Dan saat sadar, anak itu kembali dimintaki nomor hp mamanya, tapi anak saya bilang tidak tahu dan pelaku katai anak saya bilang kalau dia mau minta uang tebusan Rp50 juta," katanya.

Karena tidak berhasil mendapatkan nomor HP ibu korban, sehingga sekelompok pencuri ini sempat meninggalkan anak tersebut seorang diri di salah satu ruangan. Ketika penculik ini meninggalkannya, ia pun berusaha melarikan diri dengan membuka tali ditangannya dan kemudian melompat keluar ruangan melalui jendela rumah.

Setelah berhasil keluar dari rumah kosong itu, korban selanjutnya kabur mencari pertolongan dan beruntung saja, ada seorang pengendara yang melintas dan meminta tolong agar dibawa ke rumah tantenya di Jalan Tamalate Lorong 7, Kota Makassar, Sulsel.

"Kita baru tahu kalau anak saya sudah didapat saat tantenya telepon. Anak saya ini hilang dua malam, tiga hari yaitu mulai Minggu hingga Selasa jam 11 baru didapat," jelasnya.

Ketua RT 04 RW 08, Kelurahan Tidung, Drs Safri Parenrengi saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan bahwa anak berusia 14 tahun yang sempat jadi korban penculikan adalah betul warganya dan kini kasusnya sudah dilaporkan ke aparat kepolisian.

"Warga saya yang hilang, dua malam tiga hari. Motifnya di culik karena tanpa seizin orangtua korban atau keluarganya," katanya.

Safri pun berharap kepada orangtua dan anak anak dibawah umur khususnya perempuan agar tetap hati-hati. Dan berharap kasus ini segera terungkap dan pelaku penculikan ditangkap.

"Besok saya akan ke Masjid untuk menyampaikan kewaspadaan kepada anak-anak dibawah umur terutama perempuan dan meminta kepada orgtuanya untuk menjaga anaknya dengan baik," pungkasnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko mengatakan bahwa kasus ini sementara dalam penyelidikan untuk mengungkap dan menangkap para pelaku.

"Iya betul ada laporan masuk dan masih dalam penyelidikan," singkatnya. []

Berita terkait
Warga Tionghoa Berburu Tebu di Pasar Bacan Makassar
Jelang Imlek, pasar tradisional di kota Makassar mulai dikunjungi warga Tionghoa untuk membeli kebutuhan Imlek.
Kakek di Selayar Bacok Enam Warga Hingga Kritis
Polres Takabonerate, Selayar menduga kakek IS tega membacok enam warga hingga kritis karena kerap diejek warga.
Mayat Kakek Ditemukan Bersimbah Darah di Gowa
Sesosok mayat kakek berusia 75 tahun ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar, panti Werdha Gau Ma Baji, Kabupaten Gowa.
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.