Amien Rais Mau Menjewer Haidar Nashir, PAN: Bukan Menggiring Muhammadiyah

Amien Rais mau menjewer Haidar Nashir, PAN bilang apa yang dilakukan Amien Rais itu bukan menggiring Muhammadiyah.
Amien Rais. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (Tagar 22/11/2018) - Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno menilai pernyataan Amien Rais yang akan "menjewer" Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir karena membebaskan kader memilih pada Pilpres 2019 itu merupakan sebuah nasihat.

"Apa yang disampaikan Amien Rais itu dalam konteks sebagai tokoh Muhammadiyah, yang dituakan dalam organisasi tersebut sehingga pernyataan beliau adalah nasihat," kata Eddy usai pertemuan dengan para sekjen koalisi Prabowo/Sandi di Jalan Daksa, Jakarta, Rabu malam (21/11) mengutip kantor berita Antara.

Ia menilai pernyataan Amien itu hanya sebuah nasihat agar para kader Muhammadiyah menetapkan hatinya kepada salah satu pasangan calon presiden/wakil presiden berdasarkan hak kebebasan memilih yang dimilikinya.

Oleh karena itu, menurut dia, pernyataan Amien tersebut bukan menggiring agar Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi menentukan sikap politik pada Pilpres 2019.

Namun, Eddy enggan berkomentar lebih jauh karena pernyataan Amien itu dalam kapasitas sebagai tokoh senior Muhammadiyah, bukan atas nama institusi partai.

"Saya tidak bisa mengomentari karena saya dalam hal ini berbicara atas nama partai, bukan atas nama Muhammadiyah," ujarnya.

Baca juga: Amien Rais Tuai Kritik dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Sebelumnya, Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais mengaku akan menjewer Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir jika lembaganya tak bersikap pada Pemilihan Presiden 2019.

"Di tahun politik, tidak boleh seorang Haedar Nasir memilih menyerahkan ke kader untuk menentukan sikapnya di Pilpres. Kalau sampai seperti itu akan saya jewer," ujarnya di sela Tabligh Akbar dan Resepsi Milad ke-106 Masehi Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya, Selasa.

Menurut dia, bukan merupakan fatwa jika pimpinan menyerahkan sendiri-sendiri ke kader terhadap siapa suaranya akan diberikan sehingga dibutuhkan ketegasan demi terwujudnya pemimpin yang sesuai harapan.

PP Muhammadiyah, kata dia, tidak boleh diam saja atau tidak jelas sikapnya untuk menentukan pemimpin bangsa ini di periode 2019-2024.

"Sekali lagi, kalau sampai itu dilakukan maka akan saya jewer. Pemilihan Presiden ini menentukan satu kursi dan jangan sampai bilang terserah," kata Ketua MPR RI periode 1999-2004 tersebut.

Mantan ketua umum DPP PAN itu juga meminta Muhammadiyah sikap secara organisasi selanjutnya disampaikan ke umat sehingga pada 17 April 2019 sudah tidak terjadi perdebatan memilih.

"Pilih pemimpin yang beriman, diyakini dan tidak diragukan keislamannya. Tanpa harus saya sebut nama, pasti Muhammadiyah sudah tahu," katanya.

Sedangkan, lanjut dia, terhadap kontestasi Pemilihan Umum, Amien Rais mengaku bisa memahami jika Muhammadiyah membebaskan kadernya memilih.

"Kalau Pileg saya masih bisa paham, sebab kader Muhammadiyah itu ada di PAN, PKS, PPP, bahkan Golkar dan lain-lain," kata politikus berjuluk Bapak Reformasi tersebut.

Pemilihan Presiden akan digelar pada 17 April 2019 diikuti dua pasangan calon, yakni Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dengan nomor urut 01, kemudian nomor urut 02 adalah Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.