Ketika Amien Rais Sebut Jokowi dengan Panggilan Om Joko

Partai yang tidak bergabung dengan pemerintahan akan dipecah belah, dikucilkan dan dikriminalisasi.
Amien Rais mengatakan bahwa pemerintahan era kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo lebih otoriter dari pemerintahan rezim orde Soeharto. (Foto: Tagar/Morteza Albanna)

Jakarta, (Tagar 15/1/2019) - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengatakan, bahwa pemerintahan era kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo lebih otoriter dari pemerintahan rezim orde Soeharto.

Hal itu ia katakan dalam diskusi publik bertajuk 'Refleksi Malari Ganti Nahkoda Negeri?' yang berlangsung di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1). Menurut Amien, ciri-ciri otoriterisme Jokowi berimplikasi dengan kepenguasaan media massa.

"Ciri otoriterisme adalah bahwa mereka itu mencoba menguasai mass media, dan ini sudah berhasil hampir 95 persen. Pak Harto aja tidak mampu, Pak Harto," ucap Amien.

Lebih lanjut dia mengimbuhkan, bahwa Mantan Walikota Solo itu enggan pada demokrasi.

"Jadi, Pak Jokowi itu emoh demokrasi. Karena tidak mau, setiap oposisi harus dibasmi. Nah ini, Om Joko itu pemerintahannya memang pekerjaannya mengempeskan oposisi," tudingnya.

Jadi, menurut dia, partai yang tidak bergabung dengan pemerintahan akan dipecah belah, dikucilkan dan dikriminalisasi.

Menurut bapak dari Hanum Salsabiela Rais, demokrasi pasca Orde Baru yang diidamkan oleh rakyat telah berubah drastis, dan sangat membahayakan.

"Saya katakan, demokrasi yang kita idam-idamkan dulu itu selama 4 tahun rejim Jokowi sudah berubah wajah, berubah isi, berubah arah, dan amat sangat berbahaya. Jadi, untuk demokrasi sudah berat sekali," tuturnya.

Selain itu, politisi PAN itu menuding jika pusaran korupsi ada di Istana dan sekelilingnya. Dia mengucap, di sana ada hutang korupsi yang berskala besar. Lebih lanjut menurutnya, seiring jabatan semakin tinggi di pemerintahan, maka makin menjulang pula tingkat korupsinya.

"Di dalam pemerintah itu melakukan utang korupsi yang berskala mega, bahwa ada korelasi positif akar kekuasaan dengan tingkat korupsi. Makin tinggi kekuasaan, makin menjulang korupsinya," ucap mantan Ketua MPR.

"Dimana pun juga korupsi terbesar pasti ada di istana dan sekitarnya, itu pasti. Sehingga saya katakan dengan berani, nanti kalau ada pergantian presiden saya kira mafia-mafia dalam kekuasaan harus kita angkat jelas-jelas ke permukaan," sambungnya.

Menurut dia Joko Widodo adalah pria asal Solo yang luar biasa. Karirnya bagus, merintis karir sebagai tukang kayu, kemudian menjadi Wali Kota Solo, selanjutnya menjadi orang nomor 1 di Jakarta, setelah itu melenggang sebagai Presiden RI.

"Ini orang Solo memang hebat sekali. Dari tukang kayu, kemudian Wali Kota, jadi Gubernur, kemudian muncul sebagai capres dan berhasil. Ini memang luar biasa, itu karena gorengan media masa demikian canggih, demikian sistematis, sehingga pikiran rakyat kebanyakan dibentuk. Apa maunya media massa," omelnya. []
Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi