Amerika Sebut Pembicaraan dengan Korea Utara Masih Terbuka

AS mengatakan pada Selasa, 26 April 2022, bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk melakukan pembicaraan dengan Korea Utara
Kendaraan yang mengangkut misil turut serta dalam parade militer Korea Utara yang digelar untuk memperingati hari jadi ke-90 berdirinya Pasukan Tentara Revolusi Korea di Pyongyang, Korea Utara. (Foto: voaindonesia.com/KCNA via Reuters)

TAGAR.id, Washington DC, AS - Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Selasa, 26 April 2022, bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk melakukan pembicaraan dengan Korea Utara meskipun terdapat “provokasi” bahkan ketika AS berusaha untuk memperketat sanksi terhadap negara tersebut melalui PBB.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang mengawasi parade militer setelah pelaksanaan sejumlah uji coba rudal baru-baru ini, berjanji untuk mempercepat program nuklirnya ketika dia menyaksikan tank, peluncur roket, dan rudal balistik antarbenua yang lewat di depannya pada Senin, 25 April 2022, malam.

“Kami tetap terbuka untuk terlibat dalam diplomasi dan dialog dengan DPRK,” untuk mengakhiri program nuklirnya, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price. Dia merujuk pada Korea Utara dengan nama resminya, Republik Rakyat Demokratik Korea (Democratic People's Republic of Korea).

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned PriceJuru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price. (Foto: Tagar/Wikimedia Commons/U.S. Department of State)

“Tetapi kami juga memiliki kewajiban untuk mengatasi provokasi yang kami lihat dari DPRK termasuk dua peluncuran ICBM (misil balistik antarbenua) baru-baru ini,” katanya kepada wartawan.

Price mengatakan bahwa pernyataan Kim itu menegaskan “penilaian kami bahwa DPRK merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional dan rezim non-proliferasi global.”

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah berulang kali menawarkan dialog dengan Korea Utara, yang tidak tertarik dengan pembicaraan tingkat kerja setelah tiga pertemuan tingkat tinggi Kim dengan pendahulu Biden, Donald Trump.

Rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang dipresentasikan awal bulan ini oleh Amerika Serikat dan dilihat oleh Kantor Berita AFP akan memperketat sanksi termasuk pengurangan jumlah minyak mentah yang boleh diimpor oleh Korea Utara, dari empat juta menjadi dua juta barel setiap tahun untuk keperluan sipil. (lt/jm)/AFP/voaindonesia.com. []

Amerika dan Sekutu Serukan Sanksi Terhadap Korea Utara

Utusan Khusus Amerika untuk Korea Utara Tiba di Seoul

“Tanggapan Terkuat” Amerika Atas Uji Coba Senjata Korea Utara

Amerika dan Korea Selatan Akhiri Kelompok Kerja Untuk Korea Utara

Berita terkait
Presiden Terpilih Korsel Ingin Sikap Lebih Tegas Terhadap Korut
Presiden terpilih Korsel, Yoon Suk Yeol, katakan akan bangun militer yang kuat dan memperkuat aliansi dengan AS hadapi provokasi Korut
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.