Amerika Latin Kerahkan Militer Berlakukan Jam Malam Atasi Virus Corona

Amerika Latin memperketat pengawasan terhadap penyebaran virus corona, COVID-19, mulai Senin, 16 Maret 2020.
Militer Peru (Foto: newsbeezer.com)

Jakarta - Pandemi virus corona, COVID-19, membuat banyak negara di dunia memperketat pengawasan terhadap arus keluar masuk manusia. Negara-negara di Amerika Latin memperketat pengawasan terhadap penyebaran virus corona, COVID-19, mulai Senin, 16 Maret 2020, dengan mengerahkan pasukan militer untuk berjaga di jalan, menutup perbatasan, dan memberlakukan jam malam.

Meskipun pandemi COVID-19 di Amerika Latin belum separah wilayah Asia atau Eropa, pemerintah negara-negara kawasan itu melakukan langkah agresif untuk membatasi penyebaran lebih lanjut virus corona yang telah membuat sejumlah kota dikunci, jalur transportasi internasional ditutup, dan aktivitas ekonomi terganggu.

Baca juga: Babak Baru Virus Corona di China

Presiden Peru Martin Vizcarra menyebut bahwa para pemimpin dari Argentina, Chile, Uruguay, Paraguay, Bolivia, Kolumbia, Ekuador, dan Brazil telah melakukan rapat melalui telekonferensi untuk menganalisis situasi dan berkoordinasi menentukan langkah penanganan pandemi.

"Kami telah bersetuju untuk melakukan upaya bersama," kata Vizcarra, menambahkan bahwa negara-negara Amerika Latin akan melakukan koordinasi soal pasokan kebutuhan medis serta menghitung dampak ekonomi di kawasan.

Di Lima, ibu kota negara Peru, anggota pasukan militer yang mengenakan masker memblokade jalanan utama, sedangkan polisi membatasi pergerakan masyarakat seiring dengan pemberlakuan isolasi sosial oleh pemerintah.

Peru juga menangguhkan hak konstitusional warga negara, seperti melakukan kegiatan berkumpul dan mengemukakan pendapat, namun menjamin operasional supermarket, apotek, bank, layanan dasar, dan layanan transportasi berjalan normal.

Di Paraguay, negara yang sejauh ini melaporkan delapan kasus infeksi COVID-19, pemerintahnya menerapkan jam malam mulai pukul 20.00 setiap harinya demi membatasi keramaian di ruang publik.

Orang-orang tertentu, misalnya pekerja di tempat vital, jasa pengantaran makanan, atau layanan transportasi, masih bisa bebas bergerak, menurut Menteri Dalam Negeri Paraguay, Euclides Acevedo.

Baca juga: Kisah Wanita Pasien 31, Penyebab 80 Persen Kasus Corona di Korea Selatan

Sementara itu di Kolombia, pemerintah akhirnya bisa memperbaiki relasi dengan Venezuela yang sempat tegang setelah mulai berbagi informasi terkait virus corona.

Presiden Kolombia Ivan Duque telah menginstruksikan penutupan perbatasan maritim, darat, dan sungai mulai 17 Maret hingga 30 Mei, demi mencegah masuknya virus yang menginfeksi saluran pernapasan itu.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro juga melakukan langkah serupa namun lebih ketat, yakni dengan memperluas area karantina masyarakat mulai hari ini, setelah kasus positif corona di wilayahnya berlipat ganda menjadi 33 kasus.

Namun, tidak semua negara Amerika Latin sejalan. Perselisihan diplomatik terjadi ketika presiden El Savador menuduh Meksiko mengizinkan pasien terpapar corona untuk terbang ke San Salvador dari Kota Meksiko, ibu kota masing-masing. Meksiko membantah hal itu. []

Sumber: Antara/Reuters

Berita terkait
Corona Bikin Anggota DPRD DKI Dicegah ke Luar Negeri
Larangan untuk seluruh anggota DPRD DKI bepergian ke luar daerah atau luar negeri lantaran virus corona atau Covis-19.
Balita Positif Corona di Sardjito Yogyakarta Membaik
Kondisi balita positif Corona yang dirawat di RSUP Sardjito Yogyakarta membaik. Gejala klinisnya sudah hilang.
Nikita Mirzani Sumbang Rp 100 Juta Atasi Virus Corona
Artis sensasional Nikita Mirzani menyumbangkan uang donasi senilai Rp 100 juta untuk membantu penanganan dan pencegahan virus corona (Covid-19).
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.