Amerika Janjikan 3,3 Miliar Dolar AS untuk Afghanistan

Setiap tahun AS akan menyediakankan bantuan 3,3 miliar dolar AS kepada Kabul untuk pasukan Afghanistan memerangi Taliban selama dua tahun
Utusan AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Utusan perdamaian Amerika Serikat (AS) untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, bersama sebuah delegasi tingkat tinggi, Minggu, 6 Juni 2021, bertemu dengan para pemimpin di Kabul untuk membahas kerjasama bilateral setelah AS dan pasukan koalisi meninggalkan negara itu paling lambat 11 September 2021 mendatang. Setiap tahun AS akan menyediakankan bantuan 3,3 miliar dolar AS kepada Kabul selama dua tahun.

Pembicaraan itu terjadi ketika Taliban menggencarkan serangan terhadap pasukan pemerintah, merebut sembilan distrik Afghanistan, termasuk enam dalam seminggu terakhir, sejak penarikan militer asing dimulai sebulan lalu. Ratusan kombatan di kedua pihak termasuk warga sipil Afghanistan juga tewas.

Seorang juru bicara Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, 6 Juni 2021, menyatakan pembicaraan dengan tim Khalilzad berfokus pada tiga sektor, termasuk pertahanan, ekonomi dan bantuan kemanusiaan.

Zalmay Khalilzad (kanan) berbicara di KabulZalmay Khalilzad (kanan) berbicara di Kabul, Afghanistan, 6 Juni 2021 (Foto: voaindonesia.com –ARG/Courtesy)

Mohammad Amiri menyampaikan utusan AS menyatakan kepada Ghani bahwa Washington setiap tahun akan menyediakankan bantuan 3,3 miliar dolar AS kepada Kabul selama dua tahun ke depan untuk mendukung pasukan keamanan Afghanistan memerangi Taliban.

Amiri mencatat lebih banyak fasilitas dan peralatan AS termasuk pesawat untuk memperkuat Angkatan Udara Afghanistan, akan menjadi salah satu topik utama pembicaraan bilateral dalam beberapa hari mendatang.

Belum ada tanggapan dari Kedutaan AS di Kabul mengenai pembicaraan Khalilzad dengan para pejabat Afghanistan.

Serah terima pangkalan militer ASSerah terima pangkalan militer AS di Helmand kepada pasukan Afghanistan, 2 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com - Courtesy: Maiwand Corps).

Pemerintah Afghanistan sudah lama mengandalkan dukungan udara AS dalam memerangi Taliban. Para pejabat Afghanistan menepis kekhawatiran bahwa pasukannya kemungkinan tidak dapat menghadapi pemberontak tanpa dukungan militer asing.

Khalilzad dan delegasinya juga mengadakan pertemuan dengan Abdullah Abdullah, yang mengawasi proses perdamaian Kabul dengan para pemberontak.

Kedua pihak telah membahas proses perdamaian Afghanistan dan “babak baru korporasi” antar kedua negara, Abdullah yang mengepalai Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional, menyatakan dalam cuitan di Twitter (mg/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Penarikan Pasukan Asing Bikin Warga Afghanistan Cemas
Sementara AS dan sekutunya mulai menarik pasukan dari Afghanistan, kekhawatiran akan meningkatnya kekerasan dan Taliban kembali pegang kekuasaan
Perempuan Afghanistan yang Ditembak Suami Bicara di Kanada
Perempuan Afghanistan yang ditembak wajahnya oleh suaminya bicara di hadapan publik di Kanada mengajak dunia memerangi KDRT
Biden Bicara Soal Penarikan Pasukan Amerika dari Afghanistan
Presiden AS, Joe Biden, mengakui bahwa sekitar 2.500 tentara AS kemungkinan masih akan berada di Afghanistan setelah 1 Mei 2021
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura