Amerika Hadapi Tantangan Terbangkan Sekutu Dari Afghanistan

Evakuasi ribuan warga Afghanistan yang berisiko yang pernah bekerja untuk pemerintah AS akan hadapi kenyataan sulit
Ratusan orang berlarian di samping pesawat angkut C-17 Angkatan Udara AS saat bergerak di landasan Bandara Internasional Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. (Foto: voaindonesia.com - Verified UGC via AP)

Jakarta – Janji Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, untuk mengevakuasi ribuan warga Afghanistan yang berisiko yang pernah bekerja untuk pemerintah AS akan menghadapi kenyataan sulit dari jendela waktu yang cepat ditutup, ketidakamanan di seluruh Afghanistan dan tantangan besar logistik.

Seperti yang dikatakan oleh seorang pejabat AS kepada Kantor Berita Reuters “Terlalu banyak hal yang harus dilakukan dengan benar 100%” untuk melaksanakan rencana pemindahan mereka yang melamar Visa Imigran Khusus (SIV). Pentagon menargetkan untuk mengevakuasi hingga 22.000 pelamar SIV, keluarga mereka dan orang-orang berisiko lainnya.

Namun, para pejabat dan kelompok-kelompok bantuan penempatan pengungsi di Amerika mengatakan jumlah itu, meski mengagumkan, akan jauh lebih sulit dicapai sekarang karena Taliban telah merebut ibu kota Kabul dan sebagian besar negara itu.

pengungsi afghanistan tiba di UzbekistanPara pengungsi dari Afghanistan saat mereka tiba dengan pesawat angkut Airbus A400 milik Luftwaffe Angkatan Udara Jerman di Tashkent, Uzbekistan, 17 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com - Marc Tessensohn/Twitter @Bw_Einsatz/Han)

Kelompok-kelompok yang bekerja dengan para pengungsi itu dengan keras membantah pernyataan Biden dalam pidatonya pada hari Senin, 17 Agustus 2021, bahwa banyak pelamar tidak ingin meninggalkan Afghanistan lebih awal.

Biden mengumumkan niatnya untuk mulai mengevakuasi warga Afghanistan yang berisiko pada Juli, meskipun ada seruan dari para anggota Kongres dan kelompok-kelompok bantuan untuk pengungsi agar evakuasi dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Sejak Juli, hanya 2.000 warga Afghanistan yang diterbangkan ke Amerika Serikat.

Warga Afghanistan naik ke atas pesawatWarga Afghanistan naik ke atas pesawat saat mereka menunggu di bandara Kabul di Kabul, 16 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Harapannya adalah untuk menerbangkan antara 5.000 hingga 9.000 orang per hari ketika Pentagon mencapai kapasitas penuhnya dengan 6.000 tentara di Kabul. Hanya 4.000 tentara telah mencapai Kabul sejauh ini.

“Evakuasi begitu banyak warga Afghanistan akan mengharuskan mereka pertama-tama bisa sampai ke Kabul dan kemudian ke bandara melalui serangkaian pos pemeriksaan Taliban”, kata para pejabat.

Ketertiban telah dipulihkan di Bandara Kabul setelah lima orang tewas pada Senin, 16 Agustus 2021, ketika ribuan warga Afghanistan yang putus asa memadati daerah itu. Untuk sementara militer AS menangguhkan penerbangan untuk membersihkan lapangan terbang. Misi evakuasi akan berakhir pada 31 Agustus 2021 (lt/ab)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Bush Desak AS Percepat Proses Evakuasi dari Afghanistan
George W Bush mendesak otoritas AS untuk mempercepat proses evakuasi dari Afghanistan.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.