Amerika Berikan Keringanan Sanksi Kepada Iran

Pemerintahan Presiden Biden pada hari Jumat, 4 Februari 2022, memulihkan beberapa keringanan sanksi untuk program nuklir sipil Iran
Wartawan menunggu di depan Grand Hotel Wien tempat pembicaraan nuklir tertutup dengan Iran berlangsung di Wina, Austria, 6 April 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Pemerintahan Presiden Joe Biden pada hari Jumat, 4 Februari 2022, memulihkan beberapa keringanan sanksi untuk program nuklir sipil Iran selagi pembicaraan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015 yang memasuki fase kritis.

Saat para negosiator Amerika menuju kembali ke Wina, Austria, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, menandatangani beberapa pengecualian sanksi terkait dengan kegiatan nuklir sipil Iran. Langkah ini membalikkan keputusan pemerintahan Trump yang membatalkannya.

Pengecualian itu dimaksudkan untuk membujuk Iran agar kembali mematuhi kesepakatan 2015 yang telah dilanggar sejak mantan Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian itu pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi Amerika. Iran mengatakan tidak menghormati ketentuan dalam kesepakatan itu karena Amerika menarik diri terlebih dahulu. Iran telah menuntut pemulihan semua keringanan sanksi yang dijanjikan berdasarkan kesepakatan untuk kembali mematuhi berbagai ketentuan.

reaktor nuklir iranFoto dari Badan Energi Atom Iran menunjukkan mesin-mesin sentrifugal di fasilitas pengayaan uranium Natanz di Iran, 5 November 2019 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Langkah pada Jumat, 4 Februari 2022, itu mencabut ancaman sanksi terhadap negara dan perusahaan asing dari Rusia, China dan Eropa yang telah bekerja sama dengan bagian non-militer dari program nuklir Iran di bawah ketentuan kesepakatan 2015, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan, atau JCPOA.

Sebagai calon presiden, Joe Biden menjadikan kembalinya Amerika ke kesepakatan nuklir itu sebagai prioritas, dan pemerintahannya telah mengupayakan tercapainya tujuan itu, tetapi hanya ada sedikit kemajuan sejak ia menjabat setahun yang lalu. Para pejabat pemerintah mengatakan keringanan sedang dipulihkan untuk mendorong kemajuan negosiasi di Wina itu.

Pengecualian itu mengizinkan negara dan perusahaan asing untuk mengerjakan proyek sipil Iran di pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, pembangkit air berat Arak dan Reaktor Penelitian Teheran (lt/ah)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Israel Ingin Persyaratan Lebih Keras Soal Kesepakatan Nuklir Iran

AS dan Israel Pertegas Komitmen Cegah Program Nuklir Iran

Pendekatan Serius dalam Menangani Program Nuklir Iran

Menlu Amerika dan 3 Menlu Eropa Bahas Isu Nuklir Iran

Berita terkait
AS Beri Sanksi Bagi yang Dukung Program Drone Iran
Departemen Keuangan AS telah memberikan sanksi kepada individu dan perusahaan yang diduga dukung program drone Iran