Amarta Karya Siap Garap Silicon Valley Indonesia, Bukit Algoritma

BUMN konstruksi, Amarta Karya menandatangani kontrak Pekerjaan Pengembangan Kawasan Ekonomi Bukit Algoritma yang mirip Silicon Valley di AS.
BUMN konstruksi Amarta Karya bersama Kiniku Bintang Raya akan membangun Bukit Algoritma. Ilustrasi. (Foto:Tagar/Antara/Ahmad Subaidi).

Jakarta - BUMN konstruksi, Amarta Karya menandatangani kontrak Pekerjaan Pengembangan Rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Sukabumi, yang diberi nama “Bukit Algoritma.” 

Acara penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama AMKA Nikolas Agung, Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko, dan Direktur Utama PT Bintang Raya Dani Handoko belum lama ini. 

Kelak, kawasan ini akan menjadi salah satu pusat untuk pengembangan inovasi dan teknologi tahap lanjut, seperti misalnya kecerdasan buatan, robotik, drone (pesawat nirawak), hingga panel surya.

"Proyek ini yang dibangun di atas lahan seluas 888 hektare, yang berlokasi di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi. AMKA (Amarta Karya) dipercaya sebagai mitra infrastruktur “Bukit Algoritma” pada tahap pertama selama tiga tahun ke depan, dengan nilai total (investasi) diperkirakan 1 miliar euro (setara Rp18 triliun)," tutur  Direktur Utama Amarta Nikolas Agung seperti dikutip Tagar dari laman Amarta Selasa, 13 April 2021.

Nikolas menjelaskan, optimalisasi bonus demografi Indonesia menjelang tahun 2045 serta partisipasi dalam upaya mitigasi middle income trap, dapat ditempuh melalui peningkatan daya saing, produktivitas inovasi dan penguatan SDM. Oleh sebab itu, Amarta Karya berkomitmen untuk mengambil peran dan andil yang besar dalam rencana proyek Pengembangan KEK Sukabumi ini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa “Bukit Algoritma” laksana Silicon Valley di AS, yang diharapkan dapat menjadi pusat R&D dan pengembangan sumber daya manusia di masa depan. 

“Muda mudi anak bangsa telah banyak yang menorehkan prestasi dan menciptakan inovasi di kancah global. Kelak, kawasan ini akan menjadi salah satu pusat untuk pengembangan inovasi dan teknologi tahap lanjut, seperti misalnya kecerdasan buatan, robotik, drone (pesawat nirawak), hingga panel surya untuk energi yang bersih dan ramah lingkungan,” ungkap Budiman.

“Sebab itu, ini merupakan mimpi jangka panjang. Untuk tahap pertama selama tiga tahun, AMKA menjadi mitra kepercayaan untuk membangun infrastruktur, termasuk akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi, dan fasilitas-fasilitas lainnya” sebut Nikolas menimpali.

Business Development Advisor AMKA Oki Fahreza menambahkan, bahwa Pembangunan KEK Sukabumi sangat strategis lantaran memiliki infrastruktur pendukung, seperti akses Tol Bocimi (Seksi 2 Cibadak), Pelabuhan Laut pengumpan Regional (PLPR) Wisata dan Perdagangan Pelabuhan Ratu, Bandara Sukabumi Cikembar yang akan dibangun, dan Double Track KA Sukabumi.

“Karena itu, kami akan melakukan best effort dan best practice, serta bergandengan tangan dengan pihak-pihak yang berkepentingan agar proyek yang dipercayakan pada AMKA ini bisa dilaksanakan dengan lancar.” tegas Nikolas. []

Berita terkait
Pemerintah Didesak Terbitkan PP Pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro
Pemerintah didorong segera menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) untuk menjadi landasan pembentukan holding BUMN pemberdayaan ultra mikro.
Tiga BUMN Bentuk Sinergi Ultra Mikro, Permudah Akses Keuangan
Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN sedang mematangkan rencana pembentukan sinergi ultra mikro yang melibatkan tiga BUMN.
Pemerintah Susun Skema Penyerapan Produk UMKM oleh BUMN
KemenkopUKM dan Kementerian BUMN sedang menyiapkan skema untuk meningkatkan penyerapan produk UMKM oleh perusahaan pelat merah.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi