Alexander Ginting: Jangan Asal Isolasi Mandiri

Alexander K Ginting menjelaskan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri jangan asal-asalan namun harus melakukan konsultasi dengan dokter.
Ketua bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI (Purn) Alexander K Ginting. (Foto: Tagar/Sek Kabinet)

Jakarta - Ketua bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI (Purn) Alexander K Ginting menjelaskan, pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri jangan asal-asalan,  sebaiknya konsultasikan dengan dokter. 

Seseorang dengan gejala mirip flu, misalnya hidung berair, atau masuk angin biasanya melakukan isolasi mandiri. Mereka akan mencari rumah sakit setelah merasakan gejala sesak berat. Kondisi itu yang menyebabkan banyak orang beramai-ramai ke ICU.

Ia juga mengatakan seseorang yang dinyatakan positif agar segera bertemu dokter, untuk menayakan apakah bisa isolasi mandiri atau mendapat perawatan di tempat yang ditentukan pemerintah.


Jangan bebani rumah sakit kalau kita terlambat dan kalau sudah ada hasil positif carilah dokter dan bisa pakai telemedicine.


“Jangan ambil keputusan sendiri, gunakan telemedicine kalau malas keluar, bisa juga fasilitas puskesmas. Dengan itu, pasien bisa ditentukan apakah bisa isolasi mandiri atau tidak,” kata dr Alex dalam diskusi BNPB Penyuluhan dan Dialog Penanganan Covid-19. 

Ia juga mengatakan pasien Covid-19 tanpa gejala bisa isolasi mandiri, gejala ringan dengan isolasi mandiri di rumah sakit lapangan, gejala sedang sudah masuk rumah sakit, gejala berat di rumah sakit rujukan, dan gejala berat masuk ICU.

Untuk kondisi tanpa gejala dan gejala ringan, ia menyarankan, untuk segera melapor ke rumah sakit, dan jangan menunggu sesak napas untuk ke rumah sakit. 

“Pasien dengan kondisi itu, kebanyakan yang mengalami perburukan tidak langsung melapor, atau lambat lapornya, dan pemeriksaan darah atau toraks foto belum dikerjakan. Karena itu, selalu lapor dengan puskesmas atau dokter,” ucapnya.

Orang yang mendapati hasil positif, kata Alex, harus segera menemui dokter, untuk menentukan derajat sakitnya, agar mengetahui langkah berikutnya pula.

“Dua hal ini penting. Banyak orang masuk ICU karena salah kelola. Dia kelamaan di rumah, setelah sesak baru ke rumah sakit (ICU). Jangan bebani rumah sakit, kalau kita terlambat. Kalau sudah ada hasil positif, cari dokter, bisa pakai telemedicine,” ujarnya. []

Berita terkait
Tips Vitamin dan Asupan Selama Isolasi Mandiri
Suplemen vitamin untuk isolasi mandiri dapat membantu meningkatkan sistem imun serta melawan penyakit, salah satunya vitamin D.
7 Hotel di Jakarta yang Sedia Paket Isolasi Mandiri
Jumlah warga yang terpapar Covid-19 semakin meningkat membuat beberapa hotel menyediakan tempat isolasi mandiri bagi yang tak miliki gejala.
Kisah Nakes Soal Keterbatasan Oksigen dan Ruang Isolasi
keterbatasan ruang perawatan isolasi dan alat penunjang seperti oksigen di rumah sakit menambah keprithatinan para tenaga kesehatan.