Agam - Sempat ditutup beberapa hari, aktivitas pelayanan sejumlah puskesmas di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kembali dioperasikan. Hal itu menyusul hasil negatif Covid-19 terhadap ratusan swab yang dirilis Senin, 11 Mei 2020.
Kami masih manunggu hasil swab. Jika sudah tuntas, barulah banti bisa dibuat keputusan apakah bisa dibuka atau ditunda dulu.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Agam Kasman Zaini menyebut pihaknya mengirimkan 100 sampel swab dari orang-orang yang menjalani kontak dengan para petugas medis terpapar corona. Hasilnya, hanya satu bidan desa yang dinyatakan sebagai penambahan kasus positif di Kecamatan Lubuk Basung.
"Ada satu kasus baru yang dinyatakan positif, yaitu bidan desa berinisial BP. Karena berstatus tanpa gejala, yang bersangkutan dikarantina di Padang Besi,” katanya.
Atas hasil itu, Pemerintah Kabupaten Agam kembali mengoperasionalkan tiga puskesmas yaitu Puskesmas Lubuk Basung, Puskesmas Tilatang Kamang dan Puskesmas Biaro. Sedangkan Puskesmas Baso dan Puskesmas Lasi sebagai klaster awal penyebaran wabah ini masih menunggu hasil swab lanjutan.
"Kami masih manunggu hasil swab. Jika sudah tuntas, barulah banti bisa dibuat keputusan apakah bisa dibuka atau ditunda dulu,” katanya.
Kasman juga menegaskan pihaknya tidak pula benar-benar menutup total tiap puskesmas yang terdampak itu. Hanya pelayanan umum yang dibatasi, sementara penerimaan pasien melalui jalur IGD tetap dilayani.
"Pasien karena kecelakaan atau ibu hamil yang ingin melahirkan tetap dilayani seperti biasa. Petugas medis kami memakai APD level 3," katanya.
Di sisi lain, dengan penambahan satu orang bidan desa sebagai positif Covid-19, maka jumlah keseluruhan warga Kabupaten Agam yang terpapar virus itu menjadi 14 orang.
Terpisah, Bupati Agam Indra Catri mendorong sejumlah pasar tradisional agar mulai menghentikan sementara kegiatan hari pekan. Misalnya Pasar Minggu, hanya boleh beroperasi pada hari lain selain Minggu.
"Kami arahkan agar pengurus pasar membuka pasar secara harian tanpa hari pekan. Cara berdagang juga diatur sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku,” katanya.
Menghindari timbulnya kasus serupa yang dialami petugas medis, Bupati Agam dua periode itu meminta masyarakat yang akan berobat agar berlaku jujur. Terutama saat memberi keterangan kepada petugas medis di bagian pelayanan.
“Agar tidak kecolongan lagi, warga perlu berlaku ramah dan bersahabat kepada petugas. Tujuannya agar mereka tetap sehat dan bersemangat dalam melayani kita semua,” tuturnya. []