Alasan Sekolah di Kota Ambon Belum Bisa Dibuka

Kota Ambon belum bisa membuka sekolah meski tahun ajaran baru telah dimulai 13 Juli 2020. Apa alasannya?
Simulasi penerapan protokol kesehatan di sekolah di Magelang, Jawa Tengah, belum lama ini. Kota Ambon, Maluku belum bisa membuka pembelajaran tatap muka di sekolah karena kondisinya yang belum memungkinkan. (Foto: Tagar/Solikhah Ambar Pratiwi)

Ambon - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah merilis jadwal tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai sejak Senin, 13 Juli 2020. Sekolah di sejumlah daerah di Tanah Air sudah bisa diaktifkan dengan protokol kesehatan ketat. 

Namun kebijakan pembelajaran tatap muka maupun dalam jaringan (daring) belum bisa diterapkan di Kota Ambon, Provinsi Maluku. Bukan tanpa pertimbangan jika pemerintah setempat tidak terburu membuka aktivitas para pelajar. 

Untuk sementara belum bisa, kami harus beradaptasi dengan kondisi yang ada dulu.

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menuturkan salah satu alasan sekolah di wilayahnya belum dibuka lantaran kondisi Kota Ambon yang masih dihantui angka peningkatan Covid-19.

"Untuk sementara belum bisa, kami harus beradaptasi dengan kondisi yang ada dulu," kata dia usai mengikuti pertemuan dengan penggiat pendidikan di Marina Hotel, Ambon, Kamis, 16 Juli 2020.

Menurut Wali Kota Richard, Indonesia adalah negara kepulauan dengan keaneragaman persoalan masyarakat di dalamnya. Sehingga kondisi sosial antardaerah beda satu sama lainnya.

Secara nasional memang kebijakan pembelajaran di sekolah dimulai 13 Juli 2020. Namun ia merasa kebijakan itu juga tidak bersifat kaku di masa pandemi. Tergantung kesiapan tiap daerah, termasuk kesiapan dukungan dari orang tua murid. 

"Nah saya mengantisipasi itu, supaya di Ambon ada penyeragaman terhadap masalah pendidikan. Karenanya saya rapat dengan seluruh pengiat pendidikan, SMP, SMA, maupun madrasah, untuk kami bicarakan persoalan dan solusinya," kata dia.

Dari pertemuan yang ada, disepakati bahwa Dinas Pendidikan Kota Ambon bersama Dinas Pendidikan Provinsi Maluku akan menggodok mekanisme proses pembelajaran di masa pendemi transisi new normal.

"Dinas Kota Ambon dan Dinas Provinsi, bisa duduk bersama merumuskan bagaimana panduan bagi kota ini. Baik SMA, SMP, SD, TK dan Madrasya terutama mekanisme. Kalau materi sudah ok," katanya.

Di sisi lain, Richard mengakui ada kendala yang dihadapi pihaknya jika menerapkan pembelajaran di rumah lewat mekanisme daring. Masih banyak wilayah di Kota Ambon, termasuk sekolah, yang belum terjangkau akses internet. 

Karenanya, Pemerintah Kota Ambon akan mengupayakan semua desa di Kota Ambon bisa terjangkau internet pada 2021.

"Kalau belum ada, itu berarti belum ada wifi. Kami harus dorong supaya ada keadilan. Mereka di Rutong atau Hukurila harus punya internet sama SMP 4, supaya asas keadilan itu terpenuhi. 2021 nanti diharapkan, Kominfo bisa siapakan jalur internet untuk masuk diseluruh desa. Kan ada 52 Desa. Misalnya belajar dari rumah dengan online, ya semua harus jalan," ucap dia. []

 Baca juga: 

Berita terkait
Alasan RS Bhayangkara Ambon Berlakukan Tarif Rapid Lama
RS Bhayangkara Ambon masih berlakukan tarif rapid test lama meski Kementrian Kesehatan mengeluarkan SE tarif rapid test baru. Ini alasannya.
Jam Operasional Angkutan Umum di Ambon Dikurangi
Dinas Perhubungan Kota Ambon mengambil keputusan dengan mengurangi jam operasional angkutan umum saat pembatasan sosial berskala besar.
Wali Kota Ambon Takut Bagikan Dana Gempa
Terungkap alasan dana bantuan untuk korban gempa di Ambon pada 2019 belum cair hingga sekarang. Wali Kota Richard takut dana akan disalahgunakan.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina