Alasan Kota Cirebon Belum Izinkan Sekolah Tatap Muka

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon sudah merancang model PJJ yang bagus di Kota Cirebon.
Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawat. (Foto: Tagar/Charles)

Cirebon - Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon hingga kini belum menginstruksikan untuk melakukan sekolah tatap muka. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Kota Cirebon telah dilakukan dengan optimal.

“Perhari ini ketua Gugus Tugas, Pak Wali, belum menginstruksikan untuk sekolah tatap muka,” kata Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati, usai menjadi pemateri dalam kegiatan Forum Disuksi Coffee Morning Komnas Perlindungan Anak Cirebon Raya, di salah satu hotel di Kota Cirebon.

Ada pun tema coffee morning yaitu Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka dalam Masa Pandemi Covid-19 Upaya Melindungi Hak Anak Secara Aman dan Sehat pada Awal Tahun 2021.

Dijelaskan Eti mereka sebenarnya sudah membuat suatu sistem untuk pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19.

Tapi saya tegaskan lagi, perhari ini satgas belum ada rekomendasi untuk sekolah normal kembali, kata Eti.

Seperti siswa yang hanya datang ke sekolah seminggu sekali, satu kelas dibatasi 10 anak serta berbagai sistem lainnya agar jalannya sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19 tetap sesuai dengan protokol kesehatan (prokes).

Namun melihat situasi yang terjadi saat ini, apalagi daerah tetangga, yaitu Kabupaten Cirebon, sudah masuk lagi ke zona merah penyebaran Covid-19 di Jabar, rekomendasi dari satgas penanganan Covid-19 untuk sekolah tatap muka belum direkomendasikan.

Pada kesempatan itu Eti juga menghaturkan terima kasih atas kehadiran Komnas Perlindungan Anak Cirebon Raya dan kepedulian mereka terhadap pembelajaran anak-anak di Kota Cirebon di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). “PJJ di Kota Cirebon sudah luar biasa,” ucap Eti.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon sudah merancang model PJJ yang bagus di Kota Cirebon. Namun memang proses belajar mengajar secara tatap muka akan lebih optimal.

“Tapi saya tegaskan lagi, perhari ini satgas belum ada rekomendasi untuk sekolah normal kembali,” kata Eti.

Baca juga: Mudarat Bagi Siswa Jika Sekolah Tatap Muka di Masa Pandemi
Baca juga: Corona Belum Terkendali, Prof Zubairi: Tunda Sekolah Tatap Muka

Sementara itu Siti Nuryani, Ketua Komnas Perlindungan Anak Cirebon Raya menjelaskan selama masa pandemi Covid-19 sekitar 50 persen kekerasan seksual yang dilakukan oleh anak terhadap anak lainnya. Selain itu ada juga kekerasan fisik, kekerasan psikis yang diterima oleh anak-anak selama pandemi Covid-19.

Menurut Yani, selama PJJ, akses anak-anak terhadap smartphone cukup tinggi. “Mereka hanya belajar beberapa jam, setelah itu mereka membuka situs lainnya,” ujar Yani. Terutama situs yang mengandung unsur seksual, kekerasan dan lainnya. []

Berita terkait
Pesan Gubernur Aceh untuk Siswa yang Sekolah Tatap Muka
Gubernur Aceh Nova Iriansyah memantau penerapan protokol kesehatan Covid-19 di sejumlah sekolah di Banda Aceh.
Kadisdikpora Bantul Tegaskan Perencanaan Tatap Muka Ditunda
Kadisdikpora Kabupaten Bantul Isdarmoko menegaskan penundaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan tatap muka untuk menghindari klaster baru.
Sekolah Tatap Muka di Sumut Belum Jelas, Ini Kata Edy Rahmayadi
Akibat pandemi Covid-19, rencana sekolah tatap muka di Sumatera Utara ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)