Aksi Jual Sampai Rp 1,1 T Membuat IHSG Merosot 1,2%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa, 15 September 2020 merosot 1,2% atau 60,96 di posisi 5.100,87 poin.
BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada sistem perdagangan di Bursa Efek pada Kamis (12/3) pukul 15.33 WIB karena dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,01 persen. (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa, 15 September 2020 merosot 1,2% atau 60,96 di posisi 5.100,87 poin. Aksi jual oleh investor asing (net foreign sell) yang terbilang besar mencapai Rp 1,1 triliun, membuat Indeks Saham mengalami tekanan. 

Selama perdagangan, IHSG sempat menyentuh level terendah di posisi 5.091,29 poin dan tertinggi di 5.187,28 poin. Sebanyak  161 saham mengalami kenaikan harga, 322 saham mengalami penurunan harga serta 173 stagnan. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 8 triliun. Volume perdagangan mencapai 12,62 miliar lembar dengan 647.260 kali transaksi.

Baca Juga: Ada Aksi Jual Cukup Gede, Namun IHSG Naik 2,89%

Investor asing mencatat penjualan bersih atau net sell mencapai Rp 1,1 triliun di seluruh pasar. Saham–saham yang dijual asing dengan nilai terbesar antara lain PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA senilai Rp 564 miliar. Setelah itu saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI senilai Rp121 miliar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI  Rp 59 miliar dan PT Merdeka Copper & Gold Tbk atau (MDKA senilai Rp56 miliar.

Saham-saham yang mengalami kenaikan harga antara lain  PT Pollux Properti Indonesia Tbk atau POLL senilai Rp 1.125 menjadi Rp 9.100 per lembar. Setelah itu saham PT Soho Global Health Tbk atau SOHO senilai Rp 1.100 menjadi Rp 6.600 per lembar serta PT United Tractors Tbk atau UNTR  Rp 875 menjadi Rp 23.875 per lembar.

Saham-saham yang mengalami penurunan harga antara lain PT Gudang Garam Tbk atau GGRM senilai Rp 1.000 menjadi Rp 45.300 per lembar. Setelah itu saham  BBCA senilai Rp 950 menjadi Rp 29.300 per lembar serta PT Dian Swastatika Sentosa Tbk atau DSSA Rp 400 menjadi Rp 18.200 per lembar.

Saham-saham yang teraktif diperdagangkan antara lain BBCA sebanyak 35.382 kali senilai Rp1,006 triliun. Setelah itu saham  BBRI sebanyak 29.734 kali senilai Rp 656,7 miliar serta PT Sarana Menara Nusantara Tbk atau TOWR sebanyak 24.458 kali senilai Rp 142,5 miliar.

Simak Pula: IHSG Melaju Positif di Hari Pertama PSBB Jakarta

Sebelumnya IHSG pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin, 14 September 2020 melesat 2,89% atau 145,11 di posisi 5.161,83 poin. Meskipun aksi jual oleh investor asing (net foreign sell) cukup besar Rp 477 miliar, tidak sampai menyebabkan Indeks Saham mengalami tekanan. [] 

Berita terkait
Analis Perkirakan IHSG Respon Positif PSBB DKI
Tim riset Samuel Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan positif menanggapi kebijakan pengetatan kembali PSBB DKI.
Pengamat: Berlebihan Kaitkan Anjloknya IHSG dengan PSBB
Pengamat pasar modal, Siswa Rizali tidak sependapat jika rencana penerapan PSBB total di Jakarta sebagai penyebab anjloknya IHSG.
IHSG Naik 2,56%, Tiga Saham Bank Besar Dilego Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan, Jumat, 11 September 2020 melesat 2,56% di posisi 5.016,71 poin.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.