Akibat Pandemi Covid-19, 13 Hotel di Johor Berhenti Beroperasi

Pandemi Covid-19 mulai memperlihatkan dampak pada sektor pariwisata bagi Malaysia. Akibatnya, sekitar 13 hotel di Johor, terpaksa ditutup.
Ilustrasi Hotel (Foto: Pixabay)

Jakarta - Pandemi Covid-19 mulai memperlihatkan dampak pada sektor pariwisata bagi Malaysia. Akibatnya, sekitar 13 hotel di Johor, terpaksa ditutup karena merebaknya wabah virus corona.

Selain itu, penutupan dilakukan lantaran perbatasan dengan Singapura hingga kini belum juga dibuka. Hal ini menjadi pukulan keras bagi pelaku bisnis di negara bagian Johor.

Untuk tahun depan, pemerintah negara bagian akan melaksanakan inisiatif seperti meninjau Master Plan Pariwisata Negara Bagian Johor 2014-2023

Ketua Komite Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Negara Bagian, Onn Hafiz Ghazi mengatakan kepada Majelis Legislatif bahwa penutupan perbatasan Malaysia dan Singapura serta penerapan perintah Movement Control Order (MCO) telah menyebabkan tingkat pengunjung rata-rata di hotel turun menjadi 28 persen di bulan Agustus 2020, dibandingkan dengan tahun 2019 sekitar 57 persen.

"Wabah COVID-19 juga mengakibatkan pemandu wisata lokal kehilangan sumber pendapatan, dan jumlah pengunjung di taman hiburan dan pusat perbelanjaan menyusut," kata Onn Hafiz dikutip channelnewsasia.

Dia mengatakan, pemerintah negara bagian Johor menyadari pentingnya dibuka kembali perbatasan Malaysia dan Singapura, khususnya untuk sektor pariwisata.

Menurutnya, upaya membuka perbatasan membutuhkan pemahaman dan kesepakatan antara pemerintah negara bagian, pemerintah federal, dan pemerintah Singapura.

Selain itu, kata dia, untuk mendukung pembukaan perlu dilakukan perhitungan faktor kesehatan dan keselamatan, yakni dengan cara bekerja sama menurunkan jumlah kasus Covid-19 di kedua negara.

Pemerintah Johor telah memberikan beberapa inisiatif untuk memastikan bahwa sektor pariwisata negara tersebut bertahan di tengah pandemi Covid-19, hingga masa depan.

Inisiatif ini termasuk memberikan kontribusi satu kali sebesar RM 1.000 (Rp 3,491,826,-) kepada pemandu wisata yang terdaftar.

Kemudian, pembebasan pembayaran izin usaha dan bea masuk di bawah Ihsan Johor Economic Stimulus Package 2020 untuk membantu para pelaku industri pariwisata.

"Untuk tahun depan, pemerintah negara bagian akan melaksanakan inisiatif seperti meninjau Master Plan Pariwisata Negara Bagian Johor 2014-2023, untuk memastikan arah sektor pariwisata dapat direncanakan secara lebih teratur dan sesuai dengan tren saat ini," ujarnya.

Seperti diketahui, Malaysia mencatat peningkatan empat digit kasus baru Covid-19 selama empat hari berturut-turut. Negara ini sedang berjuang melawan wabah virus dan telah melaporkan total kasus positif sebanyak 65.697 dan 360 kematian pada Senin, 30 November 2020.[] (Magang/Amira Salsabila Aprilia)

Berita terkait
Ryuji Utomo Asal Persija Resmi Merumput di Liga Malaysia
Pemain Persija Jakarta ini akan dipinjam Penang FC selama satu musim, hingga Desember 2021 mendatang.
Sengketa Antara China dan Malaysia Soal Klaim Maritim
China dan Malaysia telah memasuki kebuntuan yang tenang tetapi berlarut-larut di laut di mana klaim kedaulatan kedua negara tumpang tindih
Penyelundupan 20 Ton Pasir Timah Ilegal ke Malaysia Gagal
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) khusus Kepuluan Riau menggagalkan upaya penyelundupan 20 ton pasir timah ilegal yang dibawa ke Malaysia.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.