Akibat Corona, Warga PNG Tertahan di Papua

Delapan warga negara Papua New Guinea (PNG) tertahan di Jayapura, Papua, mereka tertahan karena perbatasan ditutup.
Kepala Biro Perbatasan dan Hubungan Kerja Luar Negeri Provinsi Papua, Suzanna Wanggai. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura - Delapan warga negara Papua New Guinea (PNG) tertahan di Jayapura, Papua. Mereka tak bisa kembali ke negaranya, pasca penutupan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu yang berada di Skow, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, sejak tanggal 1 Februari 2020 lalu.

Penutupan PLBN Skouw juga menyusul kebijakan Pemerintah Provinsi Papua untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19 dari luar daerah.

Delapan warga PNG saat ini berada di Rumah Detensi Imigrasi Jayapura.

Kepala Biro Perbatasan dan Hubungan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Papua, Suzanna Wanggai mengatakan, hingga kini kedelapan warga PNG itu masih berada di Kota Jayapura.

Enam orang di antaranya berasal dari Manus Province. Mereka telah selesai menjalani masa proses hukum terkait kasus illegal crossing tanpa dokumen lengkap.

Sementara, dua lainnya tertahan setelah sempat berada di Kota Jayapura untuk mengunjungi kerabatnya.

“Delapan warga PNG saat ini berada di Rumah Detensi Imigrasi Jayapura,” kata Suzana Wanggai kepada wartawan usai menghadiri penyerahan bantuan bahan makanan kepada masyarakat di Kantor Gubernur Papua, Kamis 30 April 2020.

Meski demikian, Pemerintah Papua telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Port Moresby dan Kementerian Luar Negeri PNG, guna memulangkan delapan warga tersebut.

“Semoga Pemerintah Indonesia segera memulangkan delapan warga PNG itu, sama halnya dengan Pemerintah Papua memulangkan 47 warga negara asing dari Papua beberapa minggu lalu,” harapnya.

Suzanna menambahkan, kondisi PLBN Skow saat ini masih tutup. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupten dan kota agar tetap mengawasi akses keluar masuk melalui wilayah perbatasan negara.

“Terutama akses perbatasan yang tidak resmi seperti jalan tikus, ini banyak. Kita mohon kerjasama pemerintah kabupaten dan kota serta aparat kampung, Satgas Pamtas supaya kita komunikasikan dengan baik untuk kepada Pemerintah PNG,” ujarnya. []

Berita terkait
Satu PDP di Sorong Papua Barat Meninggal Dunia
PDP yang menjalani perawatan RSUD Sele Be Solu Kota Sorong meninggal dunia, Sabtu 25 April 2020.
Menpora Ungkap Sisi Positif PON Papua Ditunda Setahun
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali ungkap sisi positif di balik penundaan PON Papua jadi tahun 2021.
Alasan Jokowi Geser PON 2020 Papua ke Oktober 2021
Ada sejumlah pertimbangan dari Presiden Jokowi yang membuat Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua bergeser menjadi Okrober 2021.