Akibat Corona, Penduduk Miskin Diprediksi Melonjak

Terjadi potensi peningkatan jumlah penduduk miskin akibat tertekannya perekonomian akibat dampak pandemi virus corona Covid-19.
Penduduk Miskin Mengumpulkan Makanan. (Foto: Ilustrasi)

Jakarta - Penyebaran virus corona Covid-19 di Indonesia memukul perekonomian nasional. Menurut ekonom dari lembaga kajian Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Akhmad Akbar Susamto, terjadi potensi peningkatan jumlah penduduk miskin akibat dari tertekannya perekonomian serta penerapan restriksi sosial dan mobilitas di berbagai wilayah sebagai dampak pandemi virus corona Covid-19.

“Pandemi Covid-19 tak hanya berpotensi menghilangkan lapangan kerja dalam jumlah besar tetapi juga meningkatkan kemiskinan secara masif,” kata Akbar dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020, seperti dikutip dari Antara.

Jumlah penduduk rentan miskin dan hampir miskin mencapai 66,7 juta jiwa atau 25 persen dari total penduduk Indonesia

Baca Juga: Covid-19, Jokowi Beri BLT Masyarakat Miskin di Desa

Masyarakat golongan rentan dan hampir miskin ini umumnya bekerja di sektor informal dan banyak yang sangat bergantung pada bantuan-bantuan pemerintah

 Akbar memprediksikan jumlah penduduk miskin di Indonesia akan mengalami peningkatan pada triwulan II 2020 melalui tiga skenario yaitu berat, lebih berat, dan sangat berat.  Lonjakan jumlah penduduk miskin berpotensi terjadi karena banyak masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat kesejahteraan mendekati batas kemiskinan meski tidak berada di bawah garis kemiskinan.

Ia menyebutkan penduduk di bawah garis kemiskinan memang cenderung menurun yaitu 25,1 juta jiwa atau 9,4 persen dari total penduduk Indonesia pada Maret 2019. Namun jumlah penduduk rentan miskin dan hampir miskin mencapai 66,7 juta jiwa atau 25 persen dari total penduduk Indonesia.

Ilustrasi Covid-19Ilustrasi Covid-19. (Foto: Pixabay/fernandozhiminaicela)

“Masyarakat golongan rentan dan hampir miskin ini umumnya bekerja di sektor informal dan banyak yang sangat bergantung pada bantuan-bantuan pemerintah,” ujar Akbar.

Akbar menambahkan, jika bantuan sosial yang diberikan pemerintah tidak mencukupi atau datang terlambat, maka golongan rentan dan hampir miskin akan semakin berpotensi jatuh ke bawah garis kemiskinan.

Skenario berat itu yakni penduduk miskin berpotensi bertambah 5,1 juta hingga 12,3 juta jiwa yaitu 3 juta orang di perkotaan dan 2,6 juta orang di pedesaan sehingga jumlahnya mencapai 30,8 juta orang atau 11,7 persen dari total penduduk Indonesia.

Skenario berat dibangun berdasarkan asumsi bahwa penyebaran Covid-19 akan meluas pada Mei 2020. Namun tidak sampai memburuk sehingga kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hanya diterapkan di wilayah tertentu di Jawa dan satu atau dua kota di luar Jawa.

Skenario lebih beratnya yaitu penduduk miskin berpotensi bertambah 8,25 juta orang yakni 6 juta orang di perkotaan dan 2,8 juta orang di pedesaan sehingga jumlahnya mencapai 33,9 juta orang atau 12,8 persen dari total penduduk Indonesia.

Skenario lebih berat dibuat berdasarkan asumsi bahwa penyebaran Covid-19 menjadi lebih luas sehingga kebijakan PSBB diterapkan di banyak wilayah di Jawa dan beberapa kota di luar Jawa.

Skenario sangat berat yakni penduduk miskin berpotensi bertambah sebanyak 12,2 juta orang yaitu 9,7 juta orang di perkotaan dan 3 juta orang di pedesaan sehingga jumlahnya mencapai 37,9 juta orang atau 14,35 persen dari total penduduk Indonesia

Skenario sangat berat itu dibentuk berdasarkan asumsi bahwa penyebaran virus corona Covid-19 sudah tak terbendung dan kebijakan PSBB diberlakukan secara luas baik di Jawa maupun luar Jawa dengan standar yang sangat ketat.

Simak Pula: Si Kaya Bantu Si Miskin di Kudus Hadapi Pandemi 

“Persebaran Covid-19 yang saat ini terpusat di wilayah perkotaan menyebabkan potensi peningkatan kemiskinan lebih besar terjadi di perkotaan,” tutur Akbar.[]

Berita terkait
Corona, Sumbar Siapkan 25 Miliar untuk Warga Miskin
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyiapkan Rp 25 miliar untuk warga miskin dan pelaku UMKM yang ekonominya lumpuh karena corona.
Jokowi Akan Kasih Petani Miskin BLT
Presiden Jokowi akan menggelontorkan Bantuan Tunai Langsung (BTL) kepada petani kategori miskin dengan nominal Rp 600 ribu.
PKS Tak Percaya Jokowi Pangkas Miskin Ekstrem 2024
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tak percaya dengan target Presiden Jokowi memangkas angka kemiskinan ekstrem pada 2024.