Akibat Bangkai Babi, PDAM Aceh Singkil Hidup Mati

Akibat bangkai babi, PDAM Tirta Singkil Kabupaten Aceh Singkil, Aceh terpaksa dilakukan pemberhentian distribusi air bersih kerumah-rumah pelanggan
Penampakan seekor bangkai babi diduga pembawa penyakit kolera di sungai Rintis Suka Makmur, Aceh Singkil Kamis 14 November 2019.( Foto: Tagar/Khairuman)

Singkil - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Singkil Kabupaten Aceh Singkil terpaksa dilakukan pemberhentian distribusi air bersih kerumah-rumah pelanggan menyusul adanya bangkai babi masih nampak hanyut di Sungai Singkil.

"Seharusnya suplai air sudah dialirkan pukul 22.00 WIB tadi malam, namun karena petugas kami melihat lagi ada tiga ekor bangkai babi hanyut, operasi suplai mesin PDAM yang berada di dekat Sungai Pea Bumbung kami hentikan," kata Kepala bagian teknik PDAM Tirta Singkil Armen Fahruzza kepada Tagar, Senin 18 November 2019.

Namun, sambungnya, ketika menghadiri apel gabungan di halaman kantor Bupati Aceh Singkil, Bupati Aceh Singkil Dulmusrid kembali mengintruksikan suplai air PDAM untuk kembali dialirkan.

"Pihak kami dilema, sebab intruksi lisan yang disampaikan Bupati dan Asistennya Muzni tidak disampaikan secara tertulis, dan pekerjaan ini berisiko, karena tidak disertai bukti hasil uji laboratorium," katanya.

Bila dioperasikan secara aktif, dan ternyata masih ada bangkai babi satu dua ekor hanyut dipermukaan aliran Sungai, jika kami paksa operasikan maka akan berdampak ke warga, pihak perusahaan bisa jadi sasaran.

Operasi suplai mesin PDAM yang berada di dekat Sungai Pea Bumbung kami hentikan.

"Artinya, bila memang sudah steril air sungai seharusnya bukti intruksinya disertai secara tertulis sehingga tidak menghambat dan membuat dilema kinerja petugas PDAM," katanya.

Sebelumnya PDAM Tirta Singkil menghentikan sementara distribusi air bersih di wilayah Kecamatan Singkil, sesuai Surat Edaran Nomor:PENG-24/PDAM-TS/XI/2019.

Tentang pengumuman penghentian suplai air bersih, yang dilakukan menyusul adanya bangkai babi hanyut di beberapa Sungai di Aceh Singkil. Dan pabrik produksi air PDAM kebetulan bahan bakunya dari Sungai Singkil di Pea Bumbung, Kecamatan Singkil yang dilintasi bangkai babi yang hanyut.

Mengingat, bangkai-bangkai babi yang hanyut tersebut tersebar informasi beredar, kematian babi tersebut disebabkan terjangkit virus Kolera( Hot Cholera). 

Sehingga untuk menghindari penularan virus yang dibawa oleh bangkai babi terhadap masyarakat, terutama pengguna Air PDAM Tirta Singkil, maka untuk sementara distribusi air bersih kepada pelanggan-pelanggan sementara dihentikan.

Surat yang ditandatangani Direktur PDAM Yusbar itu di, distribusi itu dihentikan dijadwalkan sejak Kamis 14 Nopember 2019 sampai dengan Minggu malam 17 Nopember 2018 pukul 22:00 WIB.

Warga Aceh Singkil menduga bahwa bangkai babi berasal dari daerah perbatasan Aceh - Sumut yaitu Kabupaten Dari atau Kabupaten Phak-Phak Barat dan dari Aceh Tenggara melalui Sungai Lae Alas yang bermuara ke Sungai Subulussalam dan Sungai Singkil.

Kemudian dampak bangkai babi itu, juga berdampak terhadap melemahnya daya beli ikan laut di sejumlah pasar harian Aceh Singkil, akibat kegamangan masyarakat dan rasa khawatir terhadap virus itu.[]

Baca juga: 

Berita terkait
Ulama Aceh Minta Menag Bawa Rasa Sejuk di Indonesia
Ulama di Provinsi Aceh meminta Menteri Agama, Fachrul Razi membawa rasa sejuk ke seluruh Indonesia.
Dicurigai Selingkuh, Suami di Aceh Bacok Istrinya
Dituduh selingkuh seorang suami di Kabupaten Aceh Timur, Aceh tega membacok istrinya hingga lima kali.
Pengadaan Mobil Dinas di Aceh Capai 100 Miliar Lebih
Pengadaan mobil dinas Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) yang mencapai 100 miliar lebih mulai disorot.