Akhyar Nasution Terindikasi Main Kasar di Pilkada Medan

Pengamat politik Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Dadang Darmawan mengkritik pola kampanye Akhyar Nasution-Salman Alfarisi (AMAN).
Calon Walikota Medan, Akhyar Nasution (Foto:Tagar/dok.facebook Akhyar)

Medan - Pengamat politik Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Dadang Darmawan mengkritik pola kampanye Akhyar Nasution-Salman Alfarisi (AMAN).

Pasangan calon nomor urut 1 di gelaran Pilkada Medan 2020 ini terlihat bermain kasar dengan sederet dugaan pelanggaran kampanye.

Indikasi pelanggaran kampanye oleh paslon ini diketahui berbagai kalangan, setidaknya dari tiga laporan atau temuan yang sampai ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Medan.

Juga ada satu keberatan menyangkut video kampanye AMAN yang mencatut foto marinir di dalamnya.

Dadang mengaku pernah mendengar banyak orang mengingatkan agar Bobby lebih bijaksana, kualitatif, menggunakan pendekatan lebih cerdas, tidak menggunakan potensi kekuasaan yang mungkin bisa digunakan untuk menjadi Wali Kota Medan dalam pemilihan 9 Desember mendatang.

"Saya melihat, saran-saran itu dilaksanakan oleh Bobby. Sayangnya, kubu sebelah (AMAN) gunakan semua alat. Padahal, semua tahu semua orang bisa menggunakannya," kata Dadang kepada wartawan, Jumat, 23 Oktober 2020.

Diketahui, dalam bulan ini setidaknya ada tiga laporan masyarakat dan satu temuan dugaan pelanggaran kampanye paslon AMAN yang tercatat di Bawaslu Kota Medan.

Pertama, AMAN dilaporkan ke Bawaslu Medan karena pencatutan logo Pemko Medan pada spanduk dukungan relawan (Komunitas Tionghoa) KI TA AMAN. Kasus ini sudah dinyatakan sebagai pelanggaran administrasi oleh Bawaslu Medan.

Lalu, Akhyar kembali dilaporkan karena diduga berkampanye di Rumah Tahfiz Anwar Saadah di Jalan Persamaan Gang Aman No 62, Simpang Limun, Medan Amplas, pada 14 Oktober 2020.

Untuk dugaan pelanggaran pidana pemilu ini, Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) tengah memprosesnya. Akhyar pun telah memenuhi panggilan klarifikasi pada Rabu, 21 Oktober 2020.

Padahal kalau mau head to head kekuatan versi kekuatan, publik Medan itu bilang lantik saja Bobby

Teranyar, Lantamal I Belawan menyampaikan keberatan atas video kampanye AMAN. Keberatan marinir karena ada sebuah video prajurit Angkatan Laut yang menggendong Akhyar saat di Medan Utara.

Diduga, prajurit menggendong Akhyar itu terjadi saat Akhyar menjabat sebagai Pelaksana Tugas Wali Kota Medan.

Namun, video Akhyar digendong prajurit ini lalu jadi konten video kampanye AMAN dengan judul 'Kegiatan Ir Akhyar Nasution Selasa 20 Oktober 2020'.

Keberatan Lantamal disampaikan oleh Danyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Marhanlan) Lantamal I Belawan, Letkol Marinir Farick yang datang ke Bawaslu Medan, Rabu, 21 Oktober 2020.

Lembaga pengawas pemilu itu kemudian mempertemukan kedua belah pihak. Dalam pertemuan di Bawaslu Medan, Ketua Tim Pemenangan AMAN Ibrahim Tarigan berjanji menarik video tersebut sampai ke tingkat kecamatan pemenangan AMAN.

Kemudian, Bawaslu juga menemukan indikasi dugaan pelanggaran kampanye oleh istri Akhyar, Nurul Khairani yang diduga berkampanye saat perwiridan kaum ibu di Masjid Al Ikhsaniyah, Jalan Gurilla, Medan Perjuangan.

Panwas kecamatan setempat masih tengah mengumpulkan keterangan dan bukti dugaan pelanggaran kampanye ini.

Panwas telah mengantongi sejumlah bahan kampanye seperti kalender, kartu nama, dan jilbab yang dibagikan saat kedatangan Khairani.

"Ada banyak yang mengingatkan Bobby untuk tidak menggunakan kekuatan-kekuatan seperti itu, untuk lebih bijak. Padahal kalau mau head to head kekuatan versi kekuatan, publik Medan itu bilang lantik saja Bobby," sebutnya.

Tapi, dari pengamatannya, Dadang memastikan Bobby tak menggunakan kekuatan tertentu untuk mengintervensi kontestasi. Dan anehnya, yang terindikasi menjalankan permainan kasar justru kubu AMAN.

Selain didasari laporan dan temuan Bawaslu, indikasi permainan kasar kubu AMAN juga bisa dilihat dari lalu lintas dunia maya.

Kaisem, wanita berumur 65 tahun, warga Gang Karang Sari, Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat, melalui sebuah video mengungkap bahwa keluarganya diancam oleh kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung Akhyar-Salman.

Lantaran di depan rumahnya terpampang spanduk dukungan untuk Bobby-Aulia, Kaisem mengatakan kader PKS dimaksud akan memutus status Kaisem dan keluarganya sebagai penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan. []

Berita terkait
Istri Cawalkot Medan Akhyar Nasution Bagi-bagi APK di Masjid
Kehadiran Nurul Khairani tanpa diundang. Di tempat ibadah itu, dia membagikan alat peraga kampanye suaminya, Akhyar Nasution.
Lantamal I Belawan Keberatan Video Kampanye Akhyar Nasution
Lantamal I Belawan, Sumatera Utara menyampaikan keberatan ke video kampanye Akhyar Nasution dengan cara mendatangi Bawaslu Medan.
Pengakuan Pelapor Kampanye Akhyar Nasution ke Bawaslu Medan
Hasan Basri Sinaga memenuhi panggilan Bawaslu Kota Medan, untuk dimintai klarifikasi atas dugaan pelanggaran pidana kampanye Akhyar Nasution.