AKBP Ganis Setyanungrum, Kebahagiaan Ibu Kunci Masa Depan

'Ibu saya selalu menanamkan sejak kecil itu disiplin dan kejujuran.'- Ganis
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Ganis Setyaningrum. (Foto: Tagar/Rona)

Jakarta, (Tagar 21/12/2018) - Hari ibu selalu diperingati setiap 22 Desember.  Pasti setiap anak mempunyai cara tersendiri dalam mengungkapkan kasih sayang untuk sosok ibu.

Tak bisa dipungkiri, ibu memegang peran penting dalam kehidupan anak-anaknya. Hal tersebut juga dirasakan oleh Kepala Subdit Sumber Daya dan Lingkungan (Sumdaling) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Ganis Setyaningrum.

"Ibu saya selalu menanamkan sejak kecil itu disiplin dan kejujuran. Makanya setiap tugas apapun itu saya selalu minta restu sama orang tua saya. Restu dan doa ibu jadi penyemangat saya saat menjalani tugas sebagai abdi negara," kata Ganis Setyaningrum kepada Tagar News di ruangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jumat (21/12).

Bagi Ganis, doa dan restu ibu memegang peran penting dalam menjalankan tugas di kepolisian.

"Alhamdulilah ibu saya sekarang ikut dengan saya. Setiap berangkat minta restu dan doa ibu, biar aman lancar, karena kita sadari tugas-tugas kita ini kan sangat berat. Apalagi saya seorang perempuan gitu kan. Dengan menghadapi tugas-tugas seperti ini, tentunya kalau tidak didukung dengan doa dan restu ibu pasti akan sia-sia," ucap dia.

Bagi Ganis, orang tua khususnya ibu adalah motivator. Jika ibu sudah mengijinkan kerja, terus ibu mengatakan 'hati-hati ya nak, semoga lancar kerjaannya'. Kalimat itu menjadi penambah semangat kerja dan membuat Ganis tak kenal lelah.

Sejak kecil, anak bungsu dari tiga bersaudara ini memiliki prinsip tidak akan pernah membuat sang ibu sedih atau menangis. Karena baginya kebahagiaan ibu itu kunci menata masa depan.

"Kalau ibu sudah sedih ini saya bingung. Salah saya apa ya, disitulah perlu komunikasi, ada apa apanya gitu. Dari kecil saya punya prinsip saya gak ingin ibu saya itu menangis, dan hatinya menangis. Kita tidak menyakiti hatinya, apapun yang dia (ibu) sampaikan harus didengarkan, misalnya beliau ada sesuatu dengan kita, bagaimana saya bisa beri pengertian secara pelan-pelan dengan baik dan tidak menyinggung," tuturnya.

Membahagiakan ibu adalah harapan setiap anak. Namun bagi dia, membahagiakan ibu bukan dengan cara memberikan hadiah yang mahal atau mewah.

"Cita-cita pastinya membahagiakan orang tua. Arti bahagia di keluarga saya biasa dengan hidup sederhana. Bukan bahagia harus mewah-mewah, tidak. Bahagia bagi saya adalah orang tua itu melihat kecerian, kegembiaraan dalam lingkup keluarga kecil saya. Dengan itu beliau (ibu) juga sudah bahagia sekali," ungkapnya.

Hari Ibu yang setiap tahunnya diperingati pada 22 Desember, kata dia, tidak ada perayaaan-perayaan khusus di keluarganya. Namun, dalam peringatan hari ibu selalu disambut dengan cara yang sederhana. Kesederhanaan seperti itulah yang selalu ditanamkan di tengah keluarganya.

"Kalau perayaan secara khusus gak ada. Tetapi saya suka memberikan sesuatu hadiah-hadiah kecil. Dari kecil dulu, saya masih sekolah saya selalu kasih hadiah misalnya belikan penggorengan di kasih pita, ya ucapan yang sederhana aja gitu," paparnya.

Menurut dia, sosok ibu adalah cermin dari tiga kata, yaitu kasih, ikhlas, dan jujur. Ketulusan seorang ibu tidak bisa di ukur dengan materi, dan kasih sayangnya sepanjang masa.

"Ibu itu pastinya kasih, ikhlas dan jujur. Artinya kasih ibu itu akan sepanjang masa. Tulus dalam memberikan apapun itu, ibu akan tulus dan tidak akan ada imbalan apapun. Pastinya jujur, tidak ada seorang ibu akan mengkhianati  seorang anaknya," pungkasnya. []

Berita terkait
0
Amerika Desak Israel dan Palestina Redakan Ketegangan
AS ungkapkan keprihatinan pada 27 Juni 2022 atas ketegangan yang "nyata dan berbahaya" yang terjadi antara warga Israel dan Palestina